EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,116.59   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Tersokong Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Akhir Tahun 2015

Penulis

Dolar AS melayang di dekat level tertinggi dua pekannya di hari Selasa (22/09) siang ini setelah munculnya komentar dari Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, Dennis Lockhart. Greenback mengendur 0.1 persen ke angka 120.44 Yen, begitu juga dengan Euro, masih lebih unggul 0.1 persen terhadap Dolar di kisaran 1.1200.

Dolar AS masih beredar di dekat level tertinggi dua pekannya di hari Selasa (22/09) siang ini setelah munculnya komentar dari Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, Dennis Lockhart. Pernyataan bersentimen hawkish yang diutarakan oleh Lockhart tersebut kembali menghidupkan ekspektasi bahwa masih ada harapan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunganya tahun 2015 ini.

dolar_as
Dolar AS telah memantul naik dari level rendahnya yang tercapai pada minggu lalu pasca kebijakan moneter The Fed untuk mengundurkan kenaikan suku bunganya, serta memangkas kembali perkiraan pertumbuhan AS untuk tahun 2016 dan 2017. Sebaliknya, ekspektasi untuk bank-bank sentral mayor lainnya termasuk Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Jepang (BOJ) justru berupa pertambahan stimulus.

Dolar Di Dekat Level Tinggi

Kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor memang menyusut 0.1 persen dengan indeks Dolar yang menuju angka 95.882 tapi masih di dekat level tinggi yang tercapai kemarin di kisaran 95.978, level terkuatnya sejak tanggal 10 September. Greenback mengendur 0.1 persen ke angka 120.44 Yen, tetapi masih cukup jauh di atas level rendah yang terbentuk pada hari Jumat lalu yakni di 119.04. Menurut Sim Moh Siong, ahli strategi forex di Bank of Singapore yang diwawancarai oleh CNBC, Dolar masih berpotensi ditekan Yen jika penghindaran risiko kembali meningkat.

Bank Sentral Jepang (BOJ) kemungkinan akan kembali membuka lebar kran stimulusnya secepatnya bulan depan, dan jika itu terjadi, maka menurut analis tersebut, Dolar akan menggulingkan Yen. Stimulus bisa jadi akan ditambah jika kondisi ekonomi China kian memburuk. Sejak kemarin hingga besok, pasar Jepang tutup dalam rangka libur Golden Week.

Di sisi lain, Euro masih lebih unggul 0.1 persen terhadap Dolar di kisaran 1.1200, namun turun lebih dari 2 persen dari puncak pekan lalu di angka 1.1460. Pasar kini tengah menunggu pernyataan dari Ketua The Fed, Janet Yellen, yang dijadwalkan akan berbicara hari Kamis lusa di samping laporan pendahuluan PMI Manufaktur China Rabu besok.

247366
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.