iklan |
iklan |
Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melanjutkan pergerakan sideways pada area tengah antara 101.00-102.00 dalam perdagangan hari Rabu (10/Mei), sementara pasangan-pasangan mata uang mayor berfluktuasi dalam rentang terbatas. Rilis data inflasi AS memperkuat spekulasi bahwa kenaikan bunga The Fed pekan lalu merupakan yang terakhir dalam tahun ini, sehingga menekan kurs dolar AS. Di sisi lain, isu plafon utang AS mencegah pelemahan kurs dolar AS yang lebih tajam.
Grafik DXY Daily via TradingView
Pertumbuhan data inflasi inti serta data inflasi untuk semua kelompok barang dan jasa di AS sama-sama meningkat 0.4% (month-over-month) pada bulan April 2023, sesuai ekspektasi pasar. Laju inflasi inti dalam basis tahunan terkoreksi dari 5.6% menjadi 5.5%, sedangkan inflasi untuk semua kelompok barang turun dari 5.0% menjadi 4.9%.
Data-data secara keseluruhan menandakan tekanan inflasi kian melemah. Dampak kebijakan moneter ketat yang dicanangkan The Fed sejak tahun lalu semakin meluas dalam perekonomian, sehingga bank sentral AS itu kemungkinan tak perlu menaikkan bunga lagi.
"Data (inflasi AS) hari ini selaras dengan ekspektasi dan tidak mengubah pandangan kami bahwa The Fed sekarang sudah menghentikan (siklus) kenaikan suku bunganya," kata Karyne Charbonneau, ekonom di CIBC Capital Markets.
Pasar awalnya merespons pengumuman data inflasi AS tersebut dengan menggenjot saham-saham Wall Street dan melepas dolar AS. Yield obligasi US Treasury juga selip tipis. Akan tetapi, pergerakan pasar segera termoderasi kembali sehubungan dengan terus memanasnya isu plafon utang AS.
Presiden Joe Biden dan para elite politik AS belum mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang pemerintah dalam negosiasi awal pekan ini. Partai Demokrat menginginkan plafon utang dinaikkan, tetapi Republik tak mau menyetujuinya sebelum ada kesepakatan dalam beberapa isu krusial lain.
Apabila kesepakatan seputar plafon utang AS tak tercapai sampai tenggat waktu pada tanggal 1 Juni mendatang, AS akan mengalami default dan pasar keuangan global berpotensi terguncang. Risiko ini menimbulkan kegelisahan pasar, sehingga suportif bagi dolar AS dalam jangka pendek.
Saat berita ditulis pada pertengahan sesi New York, EUR/USD dan AUD/USD masing-masing melanjutkan sideways di bawah ambang 1.1000 dan 0.6800. GBP/USD kembali mencetak level tertinggi satu tahun, tetapi juga kekurangan energi untuk reli di tengah ketidakpastian menjelang rapat Bank of England besok.