EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,137.03   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Menurun, Pergerakan Dolar Jadi Indikator

Penulis

Harga minyak mentah secara umum tak mengalami banyak perubahan di sesi perdagangan pada Selasa (26/05) hari ini di tengah permintaan yang masih cukup kuat dan kemerosotan suplai minyak dalam level yang juga cukup. Namun demikian, para analis mengatakan adanya sinyal bahwa reli yang terjadi belakangan ini akan segera berakhir.

Harga minyak mentah secara umum tak mengalami banyak perubahan di sesi perdagangan pada Selasa (26/05) hari ini di tengah permintaan yang masih cukup kuat dan kemerosotan suplai minyak dalam level yang juga cukup. Namun demikian, para analis mengatakan adanya sinyal bahwa reli yang terjadi belakangan ini akan segera berakhir sehubungan dengan kuatnya Dolar AS dan kemungkinan naiknya output minyak shale AS.

harga_oil
Harga brent crude front-month mengalami penurunan sebanyak 21 sen ke harga $65.31 per barel pada siang ini, sedangkan crude AS menurun 13 sen ke harga $59.59 per barel.

Reli Minyak Terbatas

Kuatnya permintaan dari Asia seiring dengan merosotnya output produksi minyak AS dan meningkatnya produksi minyak negara-negara anggota OPEC, diperkirakan hanyalah sebuah fenomena yang sementara saja. Meski begitu, lonjakan tajam dari level harga minyak saat ini diperkirakan tetap tidak akan terjadi, demikian yang dikutip oleh Reuters dari analis Timera Energy di London. (Baca juga: Tekanan Buyer Pada Minyak Kembali Terjadi)

Analis tersebut juga menambahkan fakta saat ini, dimana harga minyak WTI sedang mendekati titik acuan LRMC (long-run marginal cost) untuk investasi baru, yang artinya, reli harga minyak saat ini tidak akan melangkah maju lebih jauh lagi. Apabila perkiraan tersebut benar, maka Dolar tampaknya akan menjadi indikator yang berguna untuk menentukan penurunan harga minyak selanjutnya.

Analisa tersebut juga diamini oleh ANZ, "Pasar minyak mentah terdukung oleh laporan merosotnya produksi minyak AS dan cadangan minyak pada pekan lalu, akan tetapi harga gagal untuk kembali menguji level tinggi yang sempat tercapai pada awal bulan lalu."

234110
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.