EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,112.71   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Lonjakan Harga Minyak Dipatahkan Oleh Aksi Ambil Untung

Penulis

Lonjakan harga minyak pada sesi perdagangan kemarin sedikit terkoreksi, kemungkinan disebabkan oleh aksi take profit yang dilakukan para trader. Minyak mengawali pekan ini dengan langkah yang menawan, naik empat persen akibat berkurangnya jumlah produksi minyak AS.

Lonjakan harga minyak pada sesi perdagangan kemarin sedikit terkoreksi pagi ini, kemungkinan disebabkan oleh aksi take profit yang dilakukan para trader. Sebelumnya, minyak mengawali pekan ini dengan langkah yang menawan, naik empat persen akibat berkurangnya jumlah produksi minyak AS.

Stok Minyak AS

Selasa (22/09) pagi, minyak WTI Amerika Serikat turun 1.03 persen ke 46.48 Dolar AS per barel. Sementara kontrak berjangka Brent sebagai tolok ukur harga minyak internasional berayun antara USD 47.49 hingga USD 48.98 sebelum ditutup pada USD 48.88 per barel atau naik 2.99 persen. Angka perbandingan minyak internasional dan US menjadi semakin tipis pada USD 1.98, masih terkurung dalam level terendah selama delapan bulan terakhir.

Koreksi harga ini terjadi setelah semalam tadi minyak AS mengalami rally lebih dari 4 persen hingga menyentuh angka USD 47.01 sebelum ditutup pada 46.78 Dolar AS per barel. Menghapuskan pelemahan harga dari aksi jual besar-besaran Jumat lalu, akibat indikasi dari produsen shale AS yang terus memangkas produksi karena rendahnya harga jual minyak.

 

Stok Minyak AS Terus Menyusut

Menurut Investing, Genscape Inc sebagai penyedia data energi untuk pasar komoditas dan minyak dunia menyatakan bahwa cadangan minyak di titik utama pengiriman minyak di Cushing, Oklahoma menyusut ke 810,000 barel pada pekan hingga 15 September. Data tersebut diumumkan satu minggu setelah Departemen Energi AS melaporkan stok minyak di Cushing berkurang 2 juta barel, menandai penurunan mingguan terbesar sejak Februari 2014.

Para analis energi terus memonitor ketidakseimbangan supply dan demand global di tengah membanjirnya pasokan. Bulan lalu, EIA telah mengestimasi selisih antara penawaran dan permintaan di tahun 2016 untuk semakin menyempit ke 920 ribu barel per hari dari rata-rata proyeksi 2.05 juta barel per hari di tahun ini. Di saat yang sama, EIA juga memprediksi produksi minyak AS bisa berkurang menjadi 8.96 juta barel per hari selama tahun depan dan 9.36 juta barel per hari tahun 2015.

Pada pekan yang berakhir 11 September, produksi minyak AS turun 18 ribu barel ke 9.117 juta barel per hari, yang mencatatkan penurunan selama tujuh pekan berturut-turut. Setelah awal Juni silam output minyak AS memuncak diatas 9.6 juta barel per hari, rekor tertinggi lebih dari 40 tahun.

247313
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.