Saat ini harga Bitcoin telah pulih setelah mengalami penurunan epik sebesar 45% pada pekan lalu, hingga ke level terendah $11,159; atau di beberapa bursa bahkan diperdagangkan di kisaran harga $10,800 per BTC. Penurunan Bitcoin pada pekan lalu juga diiringi oleh sekeranjang Altcoins lain, bahkan ada yang mengalami penurunan hingga 50% dari kenaikan harga yang dibukukan selama setahun ini.
Mohamed Aly El-Erian, atau kerap dikenal hanya dengan sebutan El-Erian, salah seorang pengusaha sekaligus Penasehat Ekonomi Allianz mengatakan pada Bloomberg View bahwa "Koreksi harga yang tajam baru-baru ini akan bertindak sebagai katalisator untuk memperluas penurunan nilai yang lebih besar. Keterlibatan Investor setingkat Institusional cukup terbatas pada pasar Bitcoin, sehingga akan menjadi tahap dalam deflasi gelembung aset yang luar biasa dan bersejarah."
Maksud dari tulisan di atas adalah, jika koreksi tajam yang terjadi pekan lalu semakin menjadi dan semakin parah, bisa saja "Bitcoin Crash" terjadi dan akan membuat harga Bitcoin turun mendekati angka nol kembali.
Pada bulan November lalu, El-Erian telah menyebut bahwa Bitcoin tidak cocok untuk disebut sebagai sebuah Mata Uang, dan lebih cocok disebut sebagai sebuah "Komoditas". Hal ini disebabkan karena harganya yang tidak pernah stabil, sehingga Bitcoin tidak cocok untuk digunakan sebagai alat tukar, meskipun teknologi yang diadopsi benar-benar sebuah revolusi baru.
Dia juga menegaskan bahwa Bitcoin tetap memiliki kelemahan dasar sebagai sebuah alat transaksi. Selain biaya per transaksi yang semakin mahal, proses penyelesaian transaksinya pun semakin lama. Sehingga jika dibandingkan dengan transfer Bank maupun WE (Western Union) yang memiliki rentang penyelesaian transaksi relatif pendek, tentu saja Bitcoin yang saat ini tidak dapat mengunggulinya.
El-Erian juga berpendapat bahwa, "Mereka yang mengambil posisi Long (Buy Bitcoin) saat ini adalah investor ritel yang kurang berpengalaman, sementara mereka yang mengambil posisi Short (Sell Bitcoin) saat ini merupakan Investor Institusi yang berpengalaman".
Setelah Bitcoin mengalami salah satu minggu "Roller-Coaster" pergerakan tajam terbesar dalam sejarahnya, pertanyaan yang harus segera dijawab adalah "Apakah koreksi harga yang terjadi saat ini benar-benar masih dianggap sehat?"
Jika Bitcoin gagal naik dari koreksi ini, kemungkinan "Bitcoin Crash" bakal terjadi, dan keruntuhan terbesar dalam dunia investasi akan muncul sekali lagi.