Analisa Fundamental
US Dollar cenderung diperdagangkan mendatar pada hari Jumat (7 Desember), menyusul adanya laporan bahwa Federal Reserve tengah mempertimbangkan untuk mengadopsi pendekatan wait and see dalam kebijakan moneternya.
Spekulasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju pengetatan moneternya semakin menguat, setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Fed dapat melakukan pengetatan moneter dengan laju yang lebih lambat dari perkiraan.
Di sisi lain, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan 18-19 Desember mendatang, di mana hal tersebut akan menjadi kenaikan suku bunga keempat selama tahun 2018. Meskipun demikian, investor mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed untuk tahun 2019, karena adanya aksi sell-off pada pasar saham, serta eskalasi konflik perdagangan antara Amerika Serikat dengan China.
Berbanding terbalik dengan The Fed yang secara bertahap melakukan pengetatan moneter, bank sentral Jepang (BoJ) masih terus berkutat dengan stimulus besar-besarannya, sehubungan dengan tingkat inflasi yang masih sulit mencapai target BoJ.
Selain itu, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda juga sebelumnya tidak mengkhawatirkan langkah The Fed yang terus melakukan pengetatan moneter. Ia menyatakan bahwa, "Kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tidak harus selalu membutuhkan respon dari BoJ." Sebaliknya, Kuroda memperingatkan risiko dari konflik perdagangan serta proses Brexit yang masih terus menjadi perdebatan.
Jelang rilis NFP AS malam ini, USD tampak bergerak bullish terhadap Yen. Sementara itu, Euro juga menunjukkan peluang kenaikan terhadap Franc Swiss. Karena Yen dan Franc adalah mata uang safe haven, maka bisa disimpulkan jika investor saat ini tengah tak berminat dengan asset safe haven.
Analisa Teknikal
USD/JPY
Rekomendasi USD/JPY
- Buy Stop: 113.025
- Take Profit: 113.659
- Stop Loss: 112.617
EUR/CHF
Rekomendasi EUR/CHF
- Buy Stop: 1.13049
- Take Profit: 1.13380
- Stop Loss: 1.12847