EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.730   |   GBP/USD 1.258   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,319.90/oz   |   Silver 27.29/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 52 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 54 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 7 jam lalu, #Saham AS

Trading AUD/USD Dengan Data CPI Australia 27 April 2016

Penulis

Tanggal 27 April 2016 akan dirilis data CPI total Australia q/q kwartal pertama 2016 yang merupakan indikator berdampak tinggi. Diperkirakan akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD/USD menguat dan sebaliknya. Ada 5 skenario pergerakan AUD/USD.

Latar belakang
Consumer Price Index (CPI) adalah salah satu indikator inflasi yang sangat diperhatikan Reserve Bank of Australia (RBA) sebagai pertimbangan dalam menentukan suku bunga acuan. Data CPI Australia dirilis oleh Biro Statistik per kwartal, berupa CPI total dan CPI inti yang tidak termasuk item yang volatilitas harganya tinggi. Yang berdampak tinggi adalah CPI total, dan kategori yang paling besar pengaruhnya adalah perumahan (22.3%), makanan dan minuman non alkohol (16.8%), rekreasi (12.6%), jasa transportasi (11.6%), jasa pelayanan kesehatan (5.3%) dan jasa keuangan (5.1%).

Tanggal 27 April 2016 jam 08:30 WIB akan dirilis data CPI total Australia kwartal pertama tahun 2016 quarter per quarter (q/q) atau yang dibandingkan dengan kwartal sebelumnya, dan quarter per year (q/y) atau yang dibandingkan dengan kwartal yang sama pada tahun sebelumnya. Yang berdampak tinggi adalah CPI total q/q.

Untuk kwartal pertama tahun 2016 diperkirakan CPI total q/q akan naik 0.2%, lebih rendah dari kwartal ke 4 tahun 2015 yang naik 0.4%, sementara untuk inflasi tahunan (CPI total q/y) kwartal pertama 2016 akan naik 1.8%, lebih tinggi dari kwartal ke 4 tahun 2015 yang naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD/USD menguat, dan sebaliknya jika hasil rilis lebih rendah dari perkiraan.

Sentimen dan level-level penting
Pertumbuhan pasar tenaga kerja AS cukup solid, dan jika inflasi kembali naik pada bulan mendatang ada kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya bulan Juni, sementara RBA saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memotong kembali suku bunga acuan. Dengan demikian sentimen AUD/USD terhadap rilis data ini cenderung bearish (AUD melemah versus USD).

Trading AUD/USD Dengan Data CPI Australia 27


Secara teknikal, dari chart 4 hour diatas tampak AUD/USD cenderung bullish (hingga jam 22:50 tanggal 26 April 2016):
1. Harga menembus dan bergerak diatas kurva resistance exponential moving average (ema) 55 dan kurva middle band indikator Bollinger Bands.
2. Titik indikator Parabolic SAR (parabolic Stop And Reverse) berada dibawah bar candlestick, menunjukkan pergerakan harga yang cenderung bullish.
3. Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga berada diatas level 0.00.
4. Kurva indikator RSI berada diatas center line (level 50.0).
5. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan dominan bullish.

Level pivot mingguan : 0.7725
Resistance
: 0.7753 (level 23.6% Fibonacci retracement) ; 0.7785 ; 0.7817 ; 0.7850 ; 0.7904 ; 0.7938 ; 0.8000 ; 0.8080 ; 0.8150 ; 0.8210.
Support : 0.7703 (level 38.2% Fibonacci retracement) ; 0.7662 (level 50% Fibonacci retracement) ; 0.7621 (level 61.8% Fibonacci retracement) ; 0.7572 (level 76.4% Fibonacci retracement) ; 0.7532 ; 0.7491 ; 0.7449 ; 0.7414 ; 0.7385 ; 0.7340 ; 0.7295 ; 0.7250.

Indikator: exponential moving average (ema) 55 ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Level-level penting AUD/USD : 0.8000 ; 0.7978 ; 7904 ; 0.7790 ; 0.7700 ; 0.7600 ; 0.7403 ; 0.7283. 0.7110 ; 0.6843 ; 0.6700 ; 0.6686 ; 0.6532.
Fibonacci retracement
:
Titik swing low : 0.7491 (harga terendah 7 April 2016)
Titik swing high : 0.7834 (harga tertinggi 21 April 2016)

5 skenario pergerakan AUD/USD :
Perkiraan pasar untuk CPI total kwartal pertama tahun 2016 q/q : +0.2%.
1. Jika hasil rilis masih sesuai dengan perkiraan, yaitu antara -0.1% hingga +0.5%, maka kemungkinan AUD/USD masih akan bergerak dalam range, yaitu bergerak hingga batas resistance atau support yang terdekat dan kemungkinan untuk menembus level resistance atau support tersebut kecil.
2. Jika hasil rilis diatas perkiraan, yaitu antara +0.6% hingga +1.0%, maka kemungkinan AUD/USD akan menembus satu level resistance diatasnya.
3. Jika hasil rilis jauh diatas perkiraan yaitu lebih tinggi dari +1.0%, maka kemungkinan AUD/USD akan menembus 2 level resistance diatasnya.
4. Jika hasil rilis dibawah perkiraan, yaitu antara -0.2% hingga -0.6%, maka kemungkinan AUD/USD akan merosot hingga menembus satu level support dibawahnya.
5. Jika hasil rilis jauh dibawah perkiraan, yaitu lebih rendah dari -0.6%, maka kemungkinan AUD/USD akan menembus 2 level support dibawahnya.

Sumber rujukan : www.forexcrunch.com : AUD/USD: Trading the Australian CPI

Arsip Analisa By : Martin
263525
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.