EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Harga Beranjak Naik Setelah Pertemuan Negara Produsen Minyak

Penulis

Harga minyak mulai beranjak naik pada awal sesi trading Asia hari Kamis (22/10), setelah semalam tadi terjerembab mendekati level terendah tiga minggunya. Pengumuman cadangan minyak dari pemerintah AS ditengarai menjadi sebab penurunan tersebut.

Harga minyak mulai beranjak naik pada awal sesi trading Asia hari Kamis (22/10), setelah semalam tadi terjerembab mendekati level terendah tiga minggunya. Pengumuman cadangan minyak dari pemerintah AS ditengarai menjadi sebab penurunan tersebut.

Minyak

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Desember tercatat naik 10 sen menjadi 45.30 Dolar AS per barel setelah sebelumnya ditutup melemah USD 1.09 atau sekitar 2.4 persen. Sementara tolok ukur harga minyak internasional Brent mengalami penguatan 13 sen menuju USD 47.98 perbarel, dari level 47.85 saat penutupan kemarin.

Persediaan minyak mentah AS kemarin dilaporkan mendapat penambahan begitu besar selama dua pekan beruntun, naik 8 juta barel ke 476.6 juta hingga pekan 16 Oktober lalu menurut data Energy Information Administration (EIA) sebagai bagian dari Departemen Energi AS. Kenaikan tersebut melebihi ekspektasi para analis yang hanya 3.9 juta barel. Minyak telah semakin anjlok akibat laporan yang menambah kekhawatiran akan membanjirnya suplai minyak global tersebut.

Hasil Pertemuan Negara-Negara Produsen Minyak

Rapat antara OPEC dengan delapan negara non-OPEC di Vienna tidak memberikan hasil yang berarti. Pejabat organisasi minyak tersebut menyatakan bahwa mereka mendiskusikan risiko pengurangan investasi pada pasokan baru minyak, namun tidak ada kesepakatan untuk pemangkasan produksi.

Kartel minyak terbesar di dunia tersebut meyakini keadaan sangat bearish pada prospek harga minyak mentah, yang mungkin akan menggelepar di bawah USD 60 per barel hingga 2017 nanti. Saudi Arabia dan produsen minyak besar di Timur Tengah lainnya masih akan tetap terus memompa produksi minyaknya dalam rangka mempertahankan pangsa pasar, meskipun kelebihan pasokan telah membawa harga emas hitam ke posisi terendah enam tahunnya.

250838
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.