Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Harga Minyak Bertahan Di Kisaran Tertinggi 10 Bulan

Penulis

Harga minyak masih mempertahankan bias bullish di tengah prospek perlambatan ekonomi China. Pasalnya, pasokan minyak semakin diperketat oleh Saudi dan Rusia.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak hari ini (11/September) bergerak terbatas karena kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi China dan penguatan Dolar. Pada sesi Asia, Brent Oil diperdagangkan pada kisaran $90.84 per barel, sementara harga minyak WTI sedikit terkoreksi di harga $87.19 per barel. Namun secara garis besar, keduanya masih bergerak di dekat kisaran tertinggi sejak November 2022.

Harga minyak hari ini

"Kekhawatiran pasar mengenai prospek ekonomi China yang melambat telah membebani pasar komoditas termasuk minyak mentah. Kondisi ini diperparah oleh penguatan USD yang membuat selera investor terhadap aset berisiko menjadi rendah," kata seorang analis ANZ dalam sebuah catatan.

Perlu dicatat, Greenback memang menguat selama delapan pekan berturut-turut di tengah ekspektasi berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed setelah pertemuan bulan ini.

 

Minyak Masih Bullish Berkat Pengurangan Pasokan

Kendati belum melanjutkan penguatan, harga minyak tampak masih bertahan di rekor level tertingginya. Pencapaian ini ditopang oleh langkah Arab Saudi dan Rusia dalam memperpanjang pengetatan produksi.

Otoritas Saudi dan Rusia pada minggu lalu mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang pemotongan output sebesar 1.3 juta barel per hari (bph) hingga akhir tahun. Keputusan ini lebih signifikan dari pernyataan sebelumnya yang hanya memperpanjang pengetatan hingga akhir Oktober.

Di sisi lain, Amerika Serikat menambahkan rig minyak minggu lalu untuk pertama kalinya sejak bulan Juni. Namun, perusahaan Baker Hughes mengatakan bahwa total rig masih turun 127 rig dibandingkan tahun lalu.

Dalam waktu dekat, investor akan menantikan laporan persediaan minyak dari Badan Energi Internasisonal (EIA) dan Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) yang akan dirilis pada minggu ini. Apabila muncul indikasi pengetatan pasokan di pasar, maka harga minyak bisa melanjutkan penguatan. "Setiap muncul permintaan yang kuat dari laporan EIA dan OPEC, biasanya secara signifikan akan melambungkan harga minyak mentah," terang analis ANZ.

Download Seputarforex App

299756
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.