EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 31.77/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,940.80   |   Ethereum 3,122.95   |   Litecoin 83.87   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 hari, #Saham AS

Harga Minyak Melambung Di Sesi Asia Berkat Kabar Kasak-Kusuk Rusia

Penulis

Harga minyak mentah melambung tinggi di sesi Asia pagi ini, Selasa 16 Februari 2016, setelah beberapa negara produsen diketahui telah bertemu untuk mendiskusikan pemangkasan produksi minyak mereka.

Harga minyak mentah melambung tinggi di sesi Asia pagi ini, Selasa 16 Februari 2016, setelah beberapa negara produsen diketahui telah bertemu untuk mendiskusikan pemangkasan produksi minyak mereka. Di NYMEX, WTI untuk pengiriman Maret melonjak 4.19 persen ke 30.68 Dolar per barel. Sedangkan harga acuan Brent terakhir naik 1.47 persen ke 34.48 Dolar per barel.

Rusia-OPEC - ilustrasi

Reli harga minyak yang sempat tertahan pada sesi Asia hari Senin melejit dalam semalam berkat naiknya lagi spekulasi seputar pemangkasan produksi oleh produsen-produsen minyak terkemuka.

Menteri perminyakan Nigeria mengatakan pada Reuters bahwa "mood" di OPEC bergeser menuju konsensus bahwa sebuah keputusan harus dicapai guna menyangga harga minyak. Sedangkan kantor berita Interfax mengabarkan, negara non-OPEC Rusia menyatakan mereka sedang mendiskusikan hal yang sama dengan negara-negara anggota OPEC secara terpisah, khususnya Venezuela, meski bukan dengan organisasi kartel minyak itu sendiri.

"Beberapa trader masih menimbang peluang pengurangan (produksi) OPEC plus Rusia, dan menutup posisi short mereka," kata Frank Klumpp, analis minyak di Landesbank Baden-Wuerttemberg yang berbasis di Jerman.

Meskipun demikian, banyak analis, termasuk International Energy Agency (EIA), cenderung skeptis akan terjadinya kesepakatan diantara negara-negara produsen utama untuk mengerem pembengkakan pasokan minyak di pasar. Lembaga investasi Phillip Futures pun mengatakan dalam catatannya, "Kami terus meyakini bahwa jika harga ditopang secara artifisial oleh pemangkasan produksi, (maka) itu hanya akan memberi ruang bagi bentuk (proses) produksi yang lebih mahal untuk bergerak, dan hanya akan memecahkan masalah (oversupply) ini dalam jangka pendek."

 

 

260202
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.