EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 155.610   |   GBP/USD 1.248   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,318.22/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 39,010.87   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 16 jam lalu, #Saham AS

Meski Jumlah Sumur AS Berkurang, Harga Minyak Terus Anjlok

Penulis

Minyak dunia anjlok di awal sesi perdagangan Asia hari Senin (23/11), ditandai oleh terpuruknya kontrak berjangka minyak AS lebih dari 2 persen. Penurunan harga minyak mendapat tekanan oleh surplus pasokan global, meski jumlah sumur minyak AS berkurang.

Minyak dunia anjlok di awal sesi perdagangan Asia hari Senin (23/11), ditandai oleh terpuruknya kontrak berjangka minyak AS lebih dari 2 persen. Penurunan harga minyak mendapat tekanan oleh surplus pasokan global, meski jumlah sumur minyak AS berkurang.

Sumur Minyak

Kontrak minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) bulan Januari menyusut 91 sen atau sekitar 2.17 persen menjadi USD 40.99 per barel. Pencapaian tersebut mendekati level terendah Jumat (20/11) lalu sebelum kontrak bulan Desember berakhir. Harga minyak Brent pengiriman Januari juga terpangkas 1.34 persen atau 60 sen menuju 44.06 Dolar AS per barel, setelah menutup sesi pekan lalu dengan peningkatan harga 48 sen pada USD 44.66.

Analis komoditas NH Investment and Securities, Kang Yoo-jin mengatakan bahwa, "Rebound kemungkinan terjadi hanya jika pelaku pasar melihat penurunan persediaan minyak mentah AS, sementara penurunan produksi dan permintaan musiman memberikan sedikit dukungan pada harga minyak". Menurut laporan Baker Hughes Inc, perusahaan pengeboran minyak di AS melakukan pengurangan 10 sumur yang beroperasi menjadi hanya 564. Laporan tersebut sontak sedikit menahan penurunan harga WTI yang sempat menyentuh level USD 38.99 dan ditutup melemah 15 sen menjadi USD 40.39.

Hingga kini, OPEC masih meneruskan kebijakan produksi minyak besar-besaran, dalam rangka mempertahankan pangsa pasarnya untuk menghadapi produksi minyak shale AS meski harga minyak terus merosot. Hari Minggu kemarin, menteri perminyakan Venezuela menyatakan OPEC tidak bisa membiarkan perang harga minyak dan harus mengambil tindakan untuk menstabilkan pasar minyak mentah segera. Ketika ditanya seberapa rendah harga minyak pada tahun 2016 jika OPEC tidak mengubah kebijakannya, ia berkata: "USD 20 per barel".

254354
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.