Harga minyak meningkat hingga $59 per barel pada hari Senin (13/04) ini dalam pasar yang volatil. Para trader cenderung melindungi posisi short mereka, setelah akhir yang cukup kuat pada pekan lalu karena para trader finansial menaikkan pertaruhan mereka pada harga yang lebih tinggi di tengah melambatnya pengeboran minyak AS. Brent Crude front-month futures diperdagangkan naik $1.40 ke harga $59.28 per barel pada pukul 15:10 GMT+7 hari ini.
"Baru-baru ini, tidak ada arah (yang jelas). Apabila pasar mengalami kenaikan banyak, maka sejumlah short covers akan masuk ke pasar. Hal ini sama dengan ketika harga jatuh," ungkap Ken Hasegawa, manajer penjualan komoditas di Newedge.
Stok Masih Surplus
Para spekulator untuk minyak berjangka AS dan options minyak menaikkan posisi net long sebanyak 52 juta barel pada satu pekan yang berakhir pada tanggal 7 April, kenaikan mingguan terbesar sejak tahun 2011, demikian yang tercatat di Commodity Futures Trading Comission.
Sementara itu, menurut analis dari Bank ANZ dalam catatannya kepada Reuters, walaupun ada sinyal-sinyal tentatif atas peningkatan permintaan dan pengeboran anjlok ke level terendah sejak tahun 2010, persediaan minyak global masih akan surplus akibat membengkaknya produsksi minyak AS dan Arab Saudi ke level tertinggi. Hal inilah yang mungkin dapat membatasi kemungkinan reli.