EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,337.93/oz   |   Silver 27.69/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 3 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 10 jam lalu, #Saham AS

Minyak Mantapkan Posisi Di Atas $50 Pasca Rilis Data AS

Penulis

Harga minyak mentah merambat naik lagi pada sesi perdagangan pagi ini (10/14) menyusul aksi beli para pemain pasar setelah semalam sempat melandai pasca rilis laporan persediaan minyak AS.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah berjangka merambat naik lagi pada sesi perdagangan pagi ini (10/14) menyusul aksi beli para pemain pasar setelah semalam sempat melandai pasca rilis laporan persediaan minyak AS. Harga minyak Brent diperdagangkan pada $52.08 per barel. Di sisi lain, WTI berada di $50.63 per barel setelah sempat tergelincir di bawah $50 tadi malam.

Minyak AS - ilustrasi

US Energy Information Agency (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah melonjak untuk pertama kalinya dalam enam minggu dengan bertambah 4.9 juta barel dalam sepekan yang berakhir tanggal 7 Oktober lalu. Total persediaan minyak AS kini berada pada angka 474 juta barel. Namun demikian, persediaan hasil distilasi termasuk diesel minus 3.7 juta barel, dan gasolin pun menurun 1.9 juta barel.

Menurut ANZ Bank, "Harga minyak naik dalam semalam meski terjadi kenaikan persediaan di Amerika Serikat, karena suplai bahan bakal di AS turun ke level terendahnya tahun ini."

Di luar AS, para trader yang diwawancarai Reuters mengaku harga minyak ditopang oleh indikator-indikator teknikal, yang telah menarik masuknya investasi dari para partisipan pasar. "Breakout baru-baru ini di atas level resisten penting jangka pendek berarti jalan resisten masih ke arah atas bagi minyak," demikian ungkap Fawad Razaqzada dari Forex.com. Wang Tao, analis teknikal di media bisnis terkemuka Reuters pun menyatakan minyak Brent bisa menguji resisten pada $52.49 per barel, yang bila tertembus maka bisa membawa harga ke $53.45.

Terlepas dari faktor-faktor yang mendukung harga minyak tersebut, kondisi fundamental masih menghadirkan sejumlah keraguan. Diantaranya adalah tentang apakah rencana pembatasan output OPEC dan Rusia akan mampu mengendalikan limpahan surplus di pasar minyak global. Apalagi karena pekan ini dilaporkan bahwa produksi minyak OPEC telah mencapai rekor tinggi 33.6 juta barel per hari di bulan September lalu.

274489
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.