EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Minyak WTI Diperdagangkan Lebih Mahal Daripada Brent

Penulis

Nilai jual minyak berjangka AS mengungguli harga minyak internasional Brent setelah laporan cadangan minyak di Amerika Serikat berkurang drastis, sementara pasar global masih dibanjiri dengan pasokan yang berlimpah.

Nilai jual minyak berjangka AS mengungguli harga minyak internasional Brent setelah laporan cadangan minyak di Amerika Serikat berkurang drastis, sementara pasar global masih dibanjiri dengan pasokan yang berlimpah.

Gasoline

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk dikirim Februari menguat 0.55 persen ke 36.32 Dolar AS per barel, mengungguli kontrak berjangka Brent yang berada pada USD 36.30 perbarel atau menguat 0.62 persen. Menurut laporan American Petroleum Institute (API), persediaan minyak AS menyusut 3.6 juta menjadi hanya 486.7 juta barel. Sebelumnya para analis memperkirakan terjadi peningkatan stok sebesar 1.1 juta barel.

"WTI telah mengungguli Brent dan diperdagangkan pada premium. Ada spekulasi baru mengenai pencabutan larangan ekspor AS yang dapat membantu meringankan masalah kelebihan pasokan," menurut pernyataan ANZ Bank dikutip dari CNBC. Awal bulan Desember, Kongres AS melakukan voting untuk mencabut larangan ekspor minyak mentah domestik. Walaupun belum ada harapan pada ekspor minyak skala besar dalam waktu dekat, keputusan tersebut menyebabkan minyak Amerika akan mengalir ke pasar global di tahun-tahun mendatang.

Pencabutan ekspor minyak AS akan semakin memperburuk kekhawatiran di pasar minyak global, yang selama ini telah dibebani membanjirnya pasokan. "Menurut pandangan kami, oversupply akan berlanjut hingga tahun depan sebelum mulai seimbang pada kuartal keempat 2016," kata Goldman Sachs dalam laporannya kemarin. Salah seorang analis dari perusahaan investasi multinasional Amerika tersebut juga memperkirakan ketidakseimbangan supply-demand di pasar minyak global akan berlanjut hingga paruh pertama tahun depan karena cuaca musim dingin yang lebih hangat dari biasanya telah membebani permintaan.

257040
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.