iklan | iklan |
Bank-bank di Indonesia umumnya menerima deposito valas dalam mata uang-mata uang tertentu, seperti USD, GBP, HKD, SGD, JPY, EUR, dll. Deposito Valas, atau deposito dalam bentuk mata uang asing, pada dasarnya sama saja dengan deposito biasa dalam Rupiah. Akan tetapi, perbedaan mata uang memiliki implikasi yang mengakibatkan adanya perbedaan-perbedaan lain. Suku bunga untuk deposito valas, misalnya, biasanya lebih rendah dibanding deposito Rupiah.
Keunggulan Deposito Valas
Jika bunganya lebih rendah, lalu kenapa orang mau membuka deposito valas? Itu karena deposito valas pun memiliki sejumlah keunggulan dibanding deposito Rupiah. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Melindungi nilai kekayaan Anda dari fluktuasi nilai tukar Rupiah
Nilai tukar Rupiah sangat labil dan mudah melemah. Oleh karena itu, orang-orang berkebutuhan khusus dan sering menukar valas ke Rupiah atau sebaliknya, akan menjadi korban dari fluktuasi ini. Oleh karena itu, apabila Anda atau keluarga Anda ada yang belajar atau bekerja di luar negeri, ada baiknya Anda memiliki deposito valas sebagai persiapan jika perlu mengirim uang ke luar negeri, sementara Rupiah sedang lemah.
Ini juga berlaku apabila Anda berencana menyekolahkan anak Anda di luar negeri. Saat nilai tukar Rupiah sedang kuat, belilah Dollar, lalu simpan di bank dalam bentuk deposito valas. Kelak, ketika tiba saatnya anak Anda bersekolah, Anda tinggal menarik pokok plus bunganya.
2. Penyimpan Kekayaan Sementara
Apabila Anda bekerja di luar negeri dan memperoleh gaji dalam bentuk valas, maka akan lebih mudah dan hemat untuk menyimpan pendapatan tersebut langsung dalam bentuk valas di deposito, daripada menukarnya dengan Rupiah lalu baru menabungkannya. Menyimpan dalam deposito juga akan memberi Anda tambahan pendapatan dalam bentuk bunga yang jumlahnya bisa jadi cukup besar.
Kekurangan Deposito Valas
Walaupun memiliki keunggulan, deposito valas juga mengandung sejumlah kekurangan. Apabila Anda akan membuka deposito valas, perhatikan juga kedua hal ini.
1. Level Penjaminan LPS Lebih Rendah
Penjaminan LPS adalah perlindungan bagi Anda jika terjadi sesuatu terhadap bank Anda. Penjaminan ini memiliki batas besaran deposito dan tingkat bunga maksimum. Bagi deposito valas, besaran deposito yang dilindungi LPS sama dengan deposito Rupiah, yakni setara dengan 2 milyar Rupiah. Jika dibandingkan dengan kurs Rupiah terhadap Dolar saat ini, maka perlindungan hanya berlaku bagi maksimal 171,189 USD dana Anda dalam satu bank. Sedangkan tingkat bunga deposito valas yang dijamin LPS juga hanya 1.5%; berarti jika bunga deposito valas melebihi ini, maka deposito tersebut tidak dijamin LPS. Ini adalah salah satu sebab kenapa bunga dari deposito valas juga sangat rendah.
2. Pencairan Dikenakan Kurs Jual/Beli
Di sejumlah bank, penyetoran dan pencairan yang tidak dilakukan dalam bentuk valas itu sendiri bisa dikenakan kurs jual/beli, karena pada dasarnya Anda melakukan penukaran dari satu mata uang ke mata uang lain. Namun, apabila Anda melakukan penyetoran dan pencairan dalam mata uang yang sama, maka kebanyakan bank tidak menerapkan aturan tersebut. Agar lebih jelas, ada baiknya Anda menanyakan dulu ke bank yang bersangkutan sebelum membuka deposito valas.
Selain perbedaan-perbedaan tersebut, deposito valas sebenarnya sama saja dengan deposito Rupiah. Bunga deposito valas dikenakan pajak dalam perhitungan yang sama dengan deposito Rupiah. Demikian pula cara perhitungan dan pengelolaannya juga sama. Deposito valas dapat digunakan sebagai jaminan kredit bank sebagaimana deposito Rupiah. Bahkan cara pembukaan deposito valas juga sama dengan deposito Rupiah. Anda cukup datang ke Bank yang Anda kehendaki dengan membawa dana yang akan dimasukkan ke dalam deposito (atau rekening tempat dana tersebut berada) serta fotokopi KTP dan NPWP.
Komentar : 7