iklan |
iklan |
Seperti telah diuraikan pada bagian 1, teori gelombang Elliot menyebutkan bahwa sebuah trend pergerakan harga selalu terdiri dari pola lima gelombang yang searah dengan trend utama, diikuti oleh tiga gelombang koreksi. Pada bagian ini diuraikan tiga gelombang koreksi A-B-C dan berbagai formasinya yang sering ditemui saat trading.
Pola Gelombang Koreksi A-B-C
Formasi 3 gelombang koreksi selalu mengikuti 5 gelombang yang searah trend utama (gambar bawah).
1. Formasi pola gelombang koreksi.
Menurut pengamatan Elliot, bentuk formasi pola gelombang koreksi yang bisa terjadi di pasar ada 21, tetapi yang sering terjadi pada kenyataannya hanya ada 3 formasi pola gelombang yaitu formasi zig-zag, formasi flat, dan formasi segitiga (triangle) seperti pada gambar dibawah ini.
2. Formasi zig-zag.
Formasi zig-zag merupakan pola penurunan harga yang paling curam dibandingkan dengan trend utama (gelombang 1-5). Biasanya gelombang B adalah yang terpendek dibanding gelombang A dan C. Formasi zig-zag bisa terjadi 2 sampai 3 kali dan berkesinambungan, tetapi selalu dalam urutan A-B-C, A-B-C, dan seterusnya.
3. Formasi flat.
Formasi flat adalah bentuk gelombang sideway yang sederhana dengan panjang gelombang yang pada umumnya sama. Gelombang B berlawanan arah dengan A dan C. Dalam keadaan tertentu panjang gelombang B bisa lebih panjang dari A, atau puncak gelombang B melebihi puncak A.
4. Formasi segitiga.
Formasi gelombang segitiga merupakan formasi dengan bentuk seperti gelombang flat tetapi dibatasi oleh garis trend yang konvergen (makin mengecil seperti pada gambar diatas), atau divergen (makin melebar). Pada umumnya formasi segitiga terdiri dari 5 gelombang.
5. Formasi gelombang dalam sebuah gelombang.
Seperti dijelaskan pada bagian 1, pola gelombang Elliot bersifat "fractals", atau bisa diurai menjadi bagian yang lebih kecil dan sama persis. Dalam hal ini setiap gelombang selalu terdiri dari sub-gelombang dengan bentuk formasi yang sama (gambar bawah).
Gelombang nomor 1, ke-3 dan ke-5 terdiri dari lima gelombang impulsif (searah dengan trend utama) yang lebih kecil, sementara gelombang ke-2 dan ke-4 terdiri dari gelombang koreksi yang lebih kecil. Pola-pola tersebut selalu berulang dengan sendirinya.
Sekedar untuk diketahui, teori gelombang Elliot menamakan masing-masing kategori sesuai dengan besarnya gelombang sebagai: grand supercycle, supercycle, cycle, primary, intermediate, minor, minute, minuette dan sub-minuette. Sebuah gelombang grand supercycle terdiri dari gelombang supercycle yang terdiri dari gelombang cycle dan seterusnya.
Berikut contoh formasi gelombang Elliot dalam pergerakan harga pasar:
Seperti terlihat pada gambar di atas, dalam kenyataannya bentuk dan formasi sebuah gelombang tidak sempurna atau persis sama dengan keadaan ideal seperti gambar contoh-contoh sebelumnya.
Jika belum cukup terlatih, kita akan mengalami kesulitan ketika mulai mengambil asumsi kategori sebuah gelombang. Misalnya dalam sebuah uptrend, dari manakah kita harus memulai menentukan gelombang pertama? Atau jika kita telah mengasumsikan gelombang pertama, mengapa formasi gelombang ke-4-nya tidak tampak sama sekali? Untuk itu, ada kaidah dan petunjuk praktis agar kita bisa dengan mudah mengidentifikasi formasi gelombang Elliot dalam sebuah trend, yang akan diuraikan pada bagian berikutnya.
(bersambung)