EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,113.30   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 jam lalu, #Saham AS

Pasar Nantikan Rapat FOMC, Harga Minyak Ambles

Penulis

Harga minyak melemah lebih dari 3 persen karena investor tengah mengantisipasi pengumuman suku bunga dan kebijakan moneter The Fed.

Seputarforex - Harga minyak mentah melemah signifikan pada perdagangan awal pekan (12/Juni). Minyak Brent ambles sekitar 3.1 persen hingga $72.64 per barel, sementara harga minyak WTI melemah 3.34 persen dari harga Open harian dan diperdagangkan di $67.94 per barel.

Pasar Nantikan Rapat FOMC, Harga Minyak Ambles

Penurunan harga minyak sebagian besar dipicu oleh sikap wait-and-see jelang rapat The Fed pada pekan ini. Pelaku pasar mewaspadai pertemuan FOMC mengingat prospek suku bunga The Fed yang kemungkinan besar bertahan pada level 5.25 persen.

Francisco Blanch dari Riset Global Bank of America mengatakan, "Sentimen bearish masih akan mendominasi pergerakan harga minyak yang berjuang untuk naik sampai The Fed mengurangi pasokan dolar di pasaran… Bagaimanapun bank tetap memperkirakan harga rata-rata minyak Brent sekitar $80 per barel pada tahun 2023."

Pendapat senada dikemukakan oleh Sugandha Sachdeva, direktur eksekutif dan kepala strategi ekuitas di Acme Investment Advisors. Menurut Sachdeva, perhatian utama pasar minggu ini sedang tertuju pada dua katalis yang akan mempengaruhi arah pergerakan minyak selanjutnya, yaitu rilis data inflasi AS pada hari Selasa dan pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini hari.

Pasar juga kemungkinan akan melihat pernyataan Powell untuk melihat prospek kebijakan The Fed hingga tahun depan. Jika statement Powell bernada hawkish, penguatan Dolar AS berpeluang menekan harga minyak lebih dalam dari posisinya saat ini.

 

Prospek Permintaan Lesu, Masih Ada Harapan dari Pasokan Minyak Saudi

Terlepas dari antisipasi pasar terhadap pengumuman kebijakan The Fed, meredupnya prospek permintaan minyak China untuk tahun ini juga membebani harga minyak. Pasalnya, China merupakan importir minyak terbesar dunia dan tengah berjuang menghadapi perlambatan ekonomi pada kuartal II/2023.

Di samping itu, peningkatan pasokan minyak Rusia ke pasaran semakin menekan harga minyak yang sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Meski demikian, harga minyak masih mendapat dukungan dari langkah Arab Saudi yang berencana memangkas output sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Juli mendatang.

Download Seputarforex App

299466
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.