EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 157.650   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,337.65/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 63,419.14   |   Ethereum 3,252.17   |   Litecoin 83.88   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 2 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 hari, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 hari, #Saham AS

25-26 Nopember 2015 : Durable Goods Orders Dan Jobless Claims AS

Penulis

Durable Goods Orders total AS Oktober - diperkirakan +1.6%. Jobless Claims AS - diperkirakan 273,000 klaim. Personal Spending di AS Oktober - diperkirakan +0.3%. New Home Sales AS Oktober - diperkirakan 500,000 unit. Perdagangan New Zealand Oktober - diperkirakan -NZD 1,000 juta.

Rabu, 25 Nopember 2015 :
Jam 06:50 WIB: notulen meeting Bank of Japan (BoJ) (Berdampak medium pada JPY)
Notulen rapat BoJ biasanya tidak mengacu pada rapat terakhir, tetapi sebelumnya. Meski demikian masih relevan digunakan sebagai acuan kebijakan bank sentral untuk waktu kedepan. Jika isi notulen cenderung hawkish maka akan mendukung penguatan JPY, dan sebaliknya.
Hasil rilis notulen meeting bisa diunduh disini.

Jam 19:30 WIB: Autumn Forecast Statement Inggris (Berdampak tinggi pada GBP)
Statement yang dirilis oleh Departemen Keuangan Inggris sekali dalam setahun ini mulai dipublish untuk pertama kali pada 17 Oktober 2013. Statement berupa pandangan terhadap keadaan perekonomian Inggris dalam hubungannya dengan budget pemerintah untuk setahun kedepan. Parameter pengukuran mencakup level pendapatan, pengeluaran dan borrowing level. Autumn Forecast Statement adalah pengganti dari Annual Pre-Budget Report dan akan disampaikan oleh menteri keuangan di depan parlemen.

Jam 20:30 WIB
: data Durable Goods Orders (DGO) AS bulan Oktober 2015 (Berdampak tinggi pada USD)
Meningkatnya order durable goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut akan sangat berpengaruh pada produksi dan output, dan sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi. Ada 2 rilis yaitu order Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi dan order Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentasi perubahan jumlah order dibandingkan bulan sebelumnya.

25-26 Nopember 2015 : Durable Goods Orders Dan

Bulan September lalu DGO inti turun 0.3% (atau -0.3%), lebih rendah dari perkiraan yang stagnan atau 0.0% dan yang terendah dalam 6 bulan terakhir, sementara DGO total bulan September turun 1.2% (atau -1.2%), juga lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 1.1% tetapi lebih baik dari bulan Agustus yang juga turun 3.0%. Untuk bulan Oktober 2015 diperkirakan DGO inti akan kembali naik 0.5% sementara DGO total akan naik 1.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 20 Nopember 2015 (Berdampak tinggi pada USD)
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data initial.

25-26 Nopember 2015 : Durable Goods Orders Dan

Minggu lalu Jobless Claims AS tetap turun 5,000 ke 271,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 272,000 klaim dan yang terendah dalam 3 minggu terakhir, sementara klaim rata-rata 4 mingguan naik 3,000 ke angka 270,750 klaim. Jobless Claims AS telah berada pada angka dibawah 300,000 sejak bulan Maret lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil. Untuk minggu ini diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik 2,000 ke 273,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jam 20:30 WIB
: data Personal Spending di AS bulan Oktober 2015 (Berdampak medium pada USD)
Indikator ini mengukur persentasi perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan. Disebut juga dengan Consumer Spending atau Personal Consumption Expenditures. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.

Bulan September lalu pengeluaran konsumen naik 0.1% dibandingkan Agustus, lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.2% dan merupakan persentasi kenaikan terendah sejak Pebruari, sementara Personal Incomes bulan September juga naik 0.1%, lebih rendah dari Agustus yang naik 0.4%. Untuk bulan Oktober 2015 diperkirakan Personal Spending akan kembali naik 0.3% dan Personal Incomes akan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

Jam 22:00 WIB
: data New Home Sales AS bulan Oktober 2015 (Berdampak medium pada USD)
Data ini dirilis oleh Biro Sensus AS, mengukur jumlah penjualan rumah baru di AS selama periode satu bulan. Rilis data ini berdampak tinggi karena penjualan rumah baru akan memicu konsumsi produk-produk lainnya disamping perusahaan leasing dan broker property juga akan memperoleh penghasilan dari transaksi jual beli rumah tersebut. Indikator ini sering digunakan sebagai konfirmator untuk trend penjualan perumahan dan pengeluaran konsumen. Jika perekonomian sedang mengalami kontraksi atau resesi, New Home Sales adalah salah satu indikator fundamental yang mengisyaratkan keadaan tersebut.

Bulan Agustus lalu penjualan rumah baru di AS mencapai 468,000 unit, lebih rendah dari perkiraan 546,000 unit dan yang terendah sejak Desember 2014 akibat turunnya penjualan di bagian timur laut (-61.8%), selatan (-8.7%) dan barat (-6.7%). Untuk bulan Oktober 2015 diperkirakan penjualan rumah baru akan naik ke 500,000 unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

Jam 22:00 WIB
: indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan Nopember 2015 (Final) (Berdampak medium-tinggi pada USD)
Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) setiap bulan pada Jum’at terakhir ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Data ini dibuat berdasarkan survey terhadap 500 konsumen mengenai kondisi perekonomian AS saat sekarang dan waktu yang akan datang. Angka indeks ini dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary dan Final atau revised. Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga cenderung lebih berdampak, namun jika pada rilis selanjutnya terjadi revisi yang jauh dari perkiraan maka akan berdampak tinggi juga.

Indeks preliminary bulan Nopember yang dirilis pada 13 Nopember lalu menunjukkan angka 93.1, lebih tinggi dari perkiraan 91.3 dan indeks final bulan Oktober yang 90.0. Indeks preliminary bulan Nopember tersebut adalah yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir akibat naiknya indeks current economic conditions dari 102.3 ke 104.8, dan indeks consumer expectations yang naik dari 82.1 ke 85.6. Untuk indeks final bulan Nopember diperkirakan akan sedikit naik ke angka 93.2. Jika hasil rilis menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan maka USD akan cenderung menguat, sebaliknya jika lebih rendah dari hasil rilis preliminary maka USD akan cenderung melemah.

Kamis, 26 Nopember 2015 :

Hari libur bank-bank di AS (Thanksgiving Day)

Jam 04:45 WIB: data neraca perdagangan Selandia Baru bulan Oktober 2015 (Berdampak tinggi pada NZD)
Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk agricultural dan makanan olahan untuk diekspor, sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil dan plastik. Partner dagang utamanya adalah Australia, China, AS, Uni Eropa dan Jepang.

Indikator ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor maka neraca perdagangan mengalami surplus, dan sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor maka perdagangan mengalami defisit. Perdagangan yang surplus akan menyebabkan permintaan mata uang NZD meningkat.

25-26 Nopember 2015 : Durable Goods Orders Dan

Perdagangan Selandia Baru kembali mengalami defisit sebesar NZD 1,222 juta pada September lalu, lebih rendah dari perkiraan yang akan defisit NZD 822 juta dan yang terendah sejak setahun terakhir. Dengan perlambatan ekonomi China yang merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor, maka diperkirakan bulan Oktober 2015 perdagangan Selandia Baru masih akan defisit sebesar NZD 1,000 juta. Angka defisit yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.


Arsip Analisa By : Martin
254572
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.