EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,117.44   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 23 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 23 jam lalu, #Saham AS

Realita Di Balik Gemerlapnya Trader Sukses di Instagram

Penulis

Gemerlapnya dunia para trader sukses di Instagram ternyata menyimpan cerita kelam, seperti apa yang terjadi pada Elijah Oyefeso. Berikut ini kisahnya.

Perkembangan media sosial, terutama Instagram, dewasa ini begitu masif. Platform jejaring sosial ini dengan cepat menjelma menjadi sebuah jaringan raksasa. Tak hanya sebagai tempat memajang berbagai foto dan video, platform ini terus berkembang menjadi sebuah wadah bagi banyak orang untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Pesatnya perkembangan platform ini tak hanya diiringi dengan berbagai hal positif. Instagram juga membawa banyak resiko termasuk resiko penipuan di bidang investasi sekali pun. Kemunculan akun yang mengaku sebagai trader sukses di Instagram menimbulkan kemungkinan penipuan yang lebih besar.

Perbincangan mengenai trader palsu di Instagram yang gemar memamerkan kekayaan dan kesuksesan maya di Instagram sudah menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Scheme atau penipuan jenis ini biasanya menjadikan investor muda yang memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai dunia investasi sebagai korban.

Baca Juga: Takut Terjebak Penipuan Bisnis Forex? Cek Dulu Tips-Tipsnya

 

Kisah Elijah Oyefeso

Bicara mengenai penipuan investasi di Instagaram, nama Elijah Oyefeso menjadi sosok yang sangat berkaitan erat dengan topik tersebut. Cerita kesuksesan palsu Oyefeso menjadi sangat populer di media sosial karena persona yang ia bagikan di Instagram. Pria berusia 21 tahun ini menggambarkan dirinya sebagai trader sukses dengan berbagai pencapaian seperti mobil mewah, barang mahal, dan uang berlimpah yang diperolehnya dari investasi.

trader instagram

Oyefeso kerap membagikan cerita kesuksesannya di Instagram yang secara instan berhasil menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya. Akun Instagram miliknya pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan jumlah follower yang terus bertambah.

Kisah Elijah Oyefeso ini nyatanya hanya cerita karangan belaka. Dengan popularistasnya di media sosial, pria ini kerap mempromosikan firma trading yang didirikannya, bernama Dreams Come True atau DCT. Ia juga menggunakan kekuatan media sosial yang ia miliki untuk menjual berbagai produk trading.

Oyefeso memiliki pola yang hampir sama dalam menjual produk trading abal-abal miliknya. Pertama, ia akan mengunggah foto atau video dari barang-barang miliknya. Dalam keterangan foto tersebut, Oyefeso mengaku mendapatkan berbagai barang mewah ini melalui keuntungan melakukan trading. Ia degan sengaja menggunakan tagar seperti #richkidsofinstagram untuk menarik lebih banyak audiens.

Selanjutnya, influencer ini akan mengirim pesan berupa penawaran menggiurkan untuk terjun di dunia trading untuk follower barunya. Oyefeso juga mengiming-imingi followers-nya dengan keuntungan lain seperti fleksibilitas waktu dan tempat kerja, serta keuntungan dalam jumlah besar yang dapat diperoleh dengan instan.

Setelah target menunjukkan tanda ketertarikan, Oyefeso akan meminta mereka untuk bergabung dengan sebuah platform dan mulai melakukan trading. Yang tak ia sebutkan sebelumnya, platform ini memerlukan deposito minimun dengan jumlah yang cukup besar. Target yang sudah menyetujui hal ini terpaksa memberikan deposito dalam jumlah banyak ke dalam platform sebelum melakukan trading.

Setelah memasang deposito pada platform tersebut, bukannya mendapat keuntungan, para korban akan kehilangan semua uangnya setelah melakukan trading. Yang mereka tak ketahui ialah, gaya hidup mahal yang dipamerkan Oyefeso dalam media sosial miliknya diperoleh bukan dari transaksi trading. Ia berhasil meraih banyak keuntungan karena bayaran yang didapatnya dari platform yang ia promosikan.

Kecurangan Oyefeso ini kemudian menjadi sebuah perbincangan hangat di media sosial dan menjadi awal dari kehancuran karirnya. Seiring berjalannya waktu, ada banyak korban dari praktik kotor ini yang buka suara dan membeberkan kebusukan influencer ini.

Oyefeso juga terlibat pada sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang membuatnya dijatuhi hukuman penjara pada musim gugur tahun lalu. Namanya sebagai trader sukses di dunia maya kini semakin meredup. Bahkan perusahaan trading yang ia dirikan dengan nama IWANTTOTRADE Ltd telah dibubarkan tanpa adanya catatan pendapatan yang masuk.

Baca Juga: Russell Erxleben, Pemain American Football Yang Jadi Penipu Ponzi

 

The Wolves of Instagram

Oyefeso hanyalah satu dari sekian banyak kasus penipuan broker di media sosial. Kasus semacam ini diperkirakan sudah bermunculan sejak akhir tahun 2000-an. Sebagian besar kasus penipuan broker di media sosial berkaitan dengan produk trading opsi biner. Produk ini mulai melambung melalui software trading online dan platform judi mobile.

Belakangan diketahui bahwa Israel dan Siprus menggunakan platform ini untuk menembus pasar di Eropa tanpa harus terpengaruh dan mengikuti aturan yang berlaku di benua tersebut. Akibat dari hal ini, opsi biner dengan cepat memperoleh sorotan dan popularitasnya meningkat pesat.

Sayangnya, opsi biner menjadi produk yang sangat tidak stabil dalam pasar trading dan memiliki resiko yang terlampau besar. Berdasarkan data dari The Financial Conduct Authority (FCA), sekitar 82% trader yang menggunakan produk ini mengalami kerugian dan kehilangan seluruh asetnya. Bahkan di Amerika Serikat, transaksi menggunakan opsi biner telah dilarang karena memiliki volatilitas yang sangat tinggi.

Kemewahan dan kesuksesan palsu yang diunggah oleh para trader abal-abal di media sosial memunculkan istilah baru, yaitu The Wolves of Instagram. Cara licik mereka untuk menjebak trader muda tanpa literasi yang cukup membuat para influencer ini patut disebut dengan julukan serigala.

Dunia trading memang menjadi salah satu investasi yang cukup menjanjikan dan patut untuk dicoba. Namun pengetahuan dasar dengan literasi yang luas sangat diperlukan untuk menghindari resiko penipuan, termasuk penipuan trader di media sosial.

 

Jika Anda tidak ingin salah mem-follow di media sosial, Anda bisa mengikuti akun-akun resmi dan kredibel di Twitter yang wajib Anda ikuti berikut ini.

298684
Penulis

Lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi dengan fokus Komunikasi Massa dan berkecimpung di dunia jurnalistik sejak 2017 sebagai peserta program Internship di Tempo. Hingga kini secara aktif menulis berbagai jenis dan tema artikel sebagai pekerja lepas.