EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,337.93/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 43 menit lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 45 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 46 menit lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 46 menit lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 7 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Makin Terpuruk Pasca Rilis Data API

Penulis

Sementara itu, OPEC masih enggan menyatakan komitmen tegas dalam rencana pemangkasan produksi, meski telah dicapai kesepakatan strategi jangka panjang.

Seputarforex.com - Harga minyak makin terpuruk pada perdagangan Rabu pagi ini (2/11) setelah estimasi inventori minyak mentah Amerika Serikat meningkat melebihi perkiraan. Sementara itu, OPEC masih enggan menyatakan komitmen tegas dalam rencana pemangkasan produksi, meski telah dicapai kesepakatan strategi jangka panjang. Harga minyak mentah WTI lengser nyaris satu persen ke angka $46.29 per barel, sedangkan Brent pun anjlok ke $47.84.

Minyak Mentah - ilustrasi

Meski sempat berpijak di atas level $50 per barel di pertengahan Oktober, harga minyak kembali tersungkur akibat penolakan Irak untuk ikut serta dalam rencana pemangkasan produksi, disusul kabar melambungnya suplai dalam data terbaru serta keengganan negara-negara produsen minyak untuk menyatakan komitmen konkrit dalam rangka menstabilkan pasar sebelum akhir November ini.

Pada pertemuan informal di Aljazair pada akhir September, OPEC setuju membatasi output di kisaran 32.5 juta-33 juta bph, tetapi kartel minyak itu baru akan membahas rancangan kuota produksi masing-masing negara pada rapat berikutnya tanggal 30 November di Wina, Austria. Sementara itu, kemungkinan pertemuan 30 November berakhir nihil merebak setelah empat dari 14 negara anggota OPEC, yaitu Irak, Iran, Nigeria, dan Libya, mensinyalkan ogah mengurangi produksi.

Di tengah situasi seperti itu, berita kenaikan estimasi persediaan minyak Amerika Serikat tadi malam turut memperkuat sentimen Bearish terhadap komoditas emas hitam ini. American Petroleum Institute (API) mengatakan pada hari Selasa bahwa total inventori minyak mentah AS melonjak 9.3 juta barel. Ini adalah pekan kedua berturut-turut data meningkat melampaui ekspektasi.

Dalam periode satu pekan yang sama, inventori gasolin dan hasil distilasi mencatat penurunan untuk pekan keempat berurutan, masing-masing sebesar 3.6 juta barel dan 3.1 juta barel. Namun, persediaan di pusat minyak Cushing, Oklahoma, bertambah 1 juta barel.

Ke depan, pelaku pasar akan menantikan data resmi inventori AS dari US Energy Information Administration (US EIA) yang diperkirakan bakal naik sebesar 1 juta barel juga saat dirilis pada hari Rabu pukul 21:30 WIB.

275765
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.