EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,092.54   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 5 jam lalu, #Saham AS

5 Pantangan Trading Scalping Yang Wajib Dipatuhi

Penulis

Scalping merupakan salah satu teknik trading yang sering digunakan oleh trader. Apa itu scalping? Apa saja pantangan dalam trading scalping? Simak ulasan singkatnya di sini!

Scalping menjadi salah satu teknik trading yang cukup sering digunakan. Pada umumnya, teknik ini digunakan oleh trader yang memiliki ketelitian dan kesabaran memantau grafik harga selama berjam-jam dalam satu hari. Trading scalping pada dasarnya cukup menjanjikan meski tentunya juga memiliki risiko tersendiri.

pantangan trading scalping

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pantangan dalam trading scalping, alangkah lebih baik jika Anda mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tradng scalping itu sendiri.

 

Apa Itu Scalping?

Scalping merupakan ­­kegiatan trading yang menggunakan strategi dengan ciri periode waktu yang sangat singkat. Strategi trading ini bisa dilakukan dalam rentang waktu hitungan detik hingga menit. Strategi ini cukup agresif dengan konsentrasi trader yang sangat tinggi untuk membaca pergerakan harga aset di pasar.

Baca Juga: 5 Teknik Scalping Simple Dan Anti Ribet

Terdapat sejumlah keuntungan yang diperoleh seorang trader dengan melakukan trading scalping. Salah satunya adalah mendapatkan profit dalam waktu yang cukup cepat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, trading yang menggunakan teknik ini dilakukan dalam hitungan menit bahkan detik dalam satu hari. Sehingga perhitungan keuntungan bisa diperoleh dengan sangat cepat. Trader tidak perlu menunggu berhari-hari untuk mendapt keuntungan dengan teknik trading yang satu ini.

Selain itu, scalping juga dilakukan dengan waktu yang sangat cepat. Proses penjualan dan pembelian aset dilakukan dengan sangat cepat. Sehingga trader tidak perlu menunggu proses trading yang terlalu lama. Teknik analisa yang diperlukan trader dalam strategi trading yang satu ini juga tidak terlalu rumit. Trader yang bertransaksi dengan strategi ini biasanya hanya perlu menganalisa pola market yang kecil dan analisa teknikal.

Trading scalping memang terdengar sangat menjanjikan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam waktu singkat terlihat begitu menggiurkan. Sayangnya, teknik ini juga memiliki kelemahan yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah teknik yang cukup sulit dan memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Pada umumnya trading scalping dilakukan oleh para trader berpengalaman yang telah memilki pemahaman tinggi mengenai pergerakan pasar, instrumen yang digunakan, dan sebagainya.

Meski dilakukan dalam jangka waktu yang sangat cepat, keuntungan dari trading ini harus diakumulasikan secara menyeluruh untuk dapat merasakan hasilnya. Karena dilakukan hingga ratusan kali dalam sehari, trader harus memiliki cukup banyak waktu untuk melihat grafik dan membuka serta menutup posisi. Pada dasarnya, teknik ini menghabiskan cukup banyak waktu dalam sehari untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

 

Perhatikan Hal Ini Saat Scalping

Dalam melakukan trading scalping terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan. Tak hanya itu, ada pula sejumlah pantangan yang haram hukumnya untuk dilakukan dalam teknik yang satu ini. Berikut adalah sejumlah pantangan trading scalping yang harus anda hindari.

 

Hindari Aset Dengan Likuiditas Yang Rendah

Hal pertama yang harus dihindari trader dalam trading dengan teknik scalping adalah aset atau instrumen yang memiliki likuiditas rendah. Karena teknik ini dilakukan dalam jangka waktu yang sangat cepat, aset-aset dengan likuiditas rendah akan menghambat proses trading. Instrumen seperti forex minor pair atau koin kripto dengan market valuation rendah dapat menyebabkan kerugian karena grafik harga yang biasanya landai. Jadi pastikan memilih aset dengan likuiditas tinggi seperti forex mayor atau kripto dengan valuasi pasar yang cukup tinggi.

 

Slippage Dan Gap

Selain likuiditas yang rendah, slippage dan gap juga menjadi musuh besar bagi tekni scalping. Dua aspek ini dapat menyebabkan posisi trader mengalami floating minus dari posisi pembukaan secara tiba-tiba.

Slippage dan gap biasanya terjadi karena likuiditas aset atau instrumen yang rendah. Trader juga harus memperhatikan zona waktu trading. Hinari trading sesi Tokyo, Sidney, dan hari libur. Sesi trading tersebut memiliki likuiditas yang cukup rendah dan sering mengalami pergerakan sideways.

 

Overtrading

Salah satu kesalahan terbesar dari scalping trader adalah melakukan trading di luar kendali dalam jumlah yang terlalu banyak. Meski keuntungan dari teknik ini ditentukan dari intensitas trading, namun pembukaan posisi yang terlalu agresif tanpa memperhitungan risiko akan membuat trader mengalami kerugian. Overtrading umumnya terjadi lantaran trader secara subjektif melakukan pembukaan dan penutupan posisi hanya karena emosi semata.

 

Over Leverage

Leverage yang tinggi dari broker memang menjadi salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam melakukan trading. Broker yang menawarkan leverage tinggi biasanya memang direkomendasikan untuk para trader terutama untuk pemulan. Namun leverage yang terlalu tinggi bukan sesuatu yang menguntungkan bagi scalper. Jika scalper memilih leverage yang terlalu tinggi, akan membuat akun memiliki risiko terkena margin call.

Baca Juga: Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex

 

Fake Signal

Fake signal atau sinyal palsu dapat biasanya menjadi salah satu faktor yang menjebak para trader pemula yang melakukan teknik scalping. Fake signal ini biasanya merupakan akibat dari salah penafsiran indikator yang terlalu banyak. Semakin banyak indikator yang digunakan tidak selalu menghasilkan prediksi yang akurat. Hal ini justru dapat memunculkan noise yang menimbulkan kebingungan dan kepanikan.

Baca Juga: 5 Langkah Ampuh Hindari Sinyal Palsu

 

Kesimpulan

Setelah membaca keuntungan, kelemahan, hingga pantangan yang harus dijauhi, sudahkan Anda siap untuk mencoba teknik yang satu ini? Pastikan untuk terus mengasah kemampuan Anda dengan melakukan trading secara konsisten, menyusun jurnal secara rinci, melatih pengendalian risiko, dan yang paling penting mengendalikan emosi saat melakukan trading dengan teknik scalping ini.

 

Jika tertarik mempelajari strategi scalping lebih dalam, berikut 6 Buku Panduan Terbaik Untuk Belajar Scalping yang bisa menjadi bahan belajar Anda.

298947
Penulis

Lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi dengan fokus Komunikasi Massa dan berkecimpung di dunia jurnalistik sejak 2017 sebagai peserta program Internship di Tempo. Hingga kini secara aktif menulis berbagai jenis dan tema artikel sebagai pekerja lepas.