iklan | iklan |
Di artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai pola chart forex yang mengisyaratkan penerusan arah Trend. Namun, perlu diketahui juga bahwa pengetahuan mengenai pola Chart penerusan Trend saja belumlah cukup. Selain mengetahui cara mengidentifikasi penerusan Trend, Anda juga harus bisa meneliti kapan harga akan melakukan pembalikan arah (Reversal). Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pola chart forex yang mengisyaratkan terjadinya pembalikan arah Trend.
Pola Pembalikan Arah Trend
-
Pola Double Top (M) Dan Pola Double Bottom (W):
Pola Double Top memiliki bentuk yang mirip dengan huruf "M", sedangkan pola Double Bottom memiliki bentuk yang mirip dengan huruf "W". Keduanya merupakan pola Chart yang umum terjadi dan mudah untuk diamati. Kemunculan pola ini hampir pasti mengisyaratkan pembalikan arah Trend pergerakan harga. Pada pola Double Top, harga gagal menembus level tertinggi atau Resistance lalu berbalik arah. Pola ini lazim terjadi pada Uptrend. Sinyal Sell terjadi ketika harga telah menembus Base Line dari pola Double Top. Berikut contoh ilustrasi pola Double Top yang muncul pada pair GBP/USD:
Double Top biasanya terbentuk saat harga mencapai level tertinggi (Break High) tetapi kemudian terjadi koreksi atau Retracement sebelum kembali ke level tersebut. Namun, karena sentimen pasar tidak cukup kuat untuk mendorong harga untuk naik lebih jauh, maka harga kembali turun. Variasi dari pola ini adalah Triple Top, dimana pasar mencoba sekali lagi level Resistance sebelum kembali turun.
Prinsip yang sama terjadi pada pola Double Bottom, hanya saja di arah sebaliknya. Biasanya, pola ini terbentuk saat harga mencapai level terendah (Support), tetapi kemudian gagal menembusnya sehingga mengalami Retracement. Harga lalu kembali ke level Support. Namun karena sentimen Bearish tidak cukup kuat, maka harga kembali naik dan. Ilustrasi mengenai pola Double Bottom bisa Anda lihat pada pair USD/CAD Time Frame Daily berikut ini:
Untuk peluang Entry-nya, trader disarankan menunggu harga mengalami Breakout pada Base Line untuk melakukan Open Posisi Buy. Variasi dari pola ini adalah Triple Bottom, dimana pasar menguji level Support sekali lagi sebelum akhirnya kembali naik.
-
Pola Head And Shoulders
Pola yang menyerupai Head and Shoulders (kepala dan pundak) ini cukup populer karena probabilitas keberhasilannya cukup tinggi. Dengan bentuknya yang khas, pola ini sering disebut pola mahkota (Crown Pattern). Simak contoh selengkapnya pada pair USD/CAD berikut ini:
Pola mahkota pada gambar di atas terjadi ketika harga gagal mencapai level tertinggi dan membentuk Shoulders pertama. Kemudian, harga mencoba mencapai level tertinggi sekali lagi, yang kemudian membentuk Head. Upaya berikutnya, harga sekali lagi mencoba menguji level tertinggi, tapi lagi-lagi gagal dan membentuk Shoulders kedua.
Pada pola Shoulder kedua inilah Buyer gagal mendorong harga untuk naik lebih jauh, sehingga harga akhirnya turun sampai menembus level support. Dalam hal ini, garis Support juga dikenal dengan Neckline sebagai acuan sinyal untuk Entry. Dengan demikian, Entry Sell bisa dilakukan pada saat harga telah menembus Neckline pola mahkota.
-
Pola Inverted (Reverse) Head And Shoulders
Prinsip yang sama dengan pola Head and Shoulders terjadi pada pola Inverted (Reserve) Head and Shoulders. Bedanya, pola Chart forex yang umum ini disebut sebagai pola mahkota terbalik dan terjadi ketika harga sedang mencoba membuat level-level terendah. Neckline dan sinyal untuk entry Buy ditentukan dengan prinsip yang sama seperti pola Head and Shoulders, yaitu ketika harga bergerak menembus garis Neckline. Untuk ilustrasinya bisa Anda amati pada gambar pair GBP/USD Time Frame Daily berikut ini:
Akhir Kata
Dengan menguasai berbagai macam pola chart forex, Anda akan lebih mudah dalam menganalisa pergerakan harga secara teknikal. Selain itu, pengetahuan ini juga akanbisa memacu Anda lebih cermat dalam mengetahui pola-pola apa saja yang menunjukan potensi pembalikan arah, dan segera bersiap sedia untuk melakukan eksekusi Order ketika pola tersebut terkonfirmasi.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan pola chart forex saja sebagai analisa tidaklah cukup. Anda juga disarankan menggunakan beberapa indikator seperti MACD, RSI, Bollinger Bands, dan sebagainya. Pola Chart yang dikombinasikan dengan indikator teknikal bisa membantu Anda menemukan peluang trading terbaik. Satu hal lagi, pola Chart forex juga dapat Anda lukis sendiri pada Time Frame berapapun.
Selain melalui artikel ini, Anda juga bisa mengunduh materi pola chart forex dalam bentuk eBook supaya lebih mudah mempelajarinya. Silahkan mengunduh materi ini dalam versi PDF di halaman berikut. Anda bisa memakainya sebagai contekan siap pakai untuk trading kapan saja.
Komentar : 2