EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 22 jam lalu, #Saham AS

19 September 2018: BoJ Meeting, Inflasi Inggris, Perumahan AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah BoJ meeting, CPI dan PPI Inggris, pidato ECB Draghi, BoE Haldane dan RBA Kent, Building Permits, dan persediaan minyak AS.

Rabu, 19 September 2018:

  • Jam 08:30 WIB: pidato asisten gubernur RBA Christopher Kent (Berdampak medium pada AUD).

Christopher Kent dijadwalkan berbicara di Sydney. Isi pidato Kent bisa dibaca di sini.

 

  • Waktu Tentative: hasil meeting BoJ: pengumuman suku bunga bulan September 2018 dan Statement kebijakan moneter BoJ (Berdampak tinggi pada JPY).

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan Statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement), rata-rata 14 kali dalam setahun. Di samping suku bunga, Statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.


19 September 2018: BoJ Meeting, Inflasi

 

Bulan Januari 2016 lalu, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif, dari 0.0% ke -0.1%. Penurunan suku bunga ini merupakan yang pertama sejak tahun 2010, dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan yield curve control, dan pada bulan Juli 2017, mereka menaikkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi belum juga naik, pada bulan Juli 2017, BoJ memutuskan untuk mengundur batas pencapaian target inflasi 2.0% ke tahun 2019, lebih lama dari target sebelumnya di tahun 2018. Bulan Januari lalu, di luar dugaan BoJ mengumumkan telah mengurangi pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang.

Pada meeting terakhir 31 Juli lalu, BoJ mempertahankan suku bunga pada level -0.1%, dan target yield bond pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun berada di 0.0%. Namun, pembelian obligasi pemerintah (JGBs) naik sebesar JPY6 triliun menjadi sekitar JPY90 triliun. Bank sentral menyatakan bahwa jumlah pembelian bond akan disesuaikan dengan keadaan pasar.

Dengan data inflasi y/y terakhir yang +0.9%, dan GDP kuartal pertama tahun ini yang naik 0.7%, maka untuk bulan September ini diperkirakan BoJ masih akan mempertahankan suku bunga di -0.1%. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

 

  • Waktu tentative: konferensi pers BoJ yang dihadiri gubernur Haruhiko Kuroda (Berdampak tinggi pada JPY).

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru jika terjadi perubahan seperti suku bunga, pengurangan stimulus atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 15:00 WIB: pidato anggota MPC BoE Andy Haldane (Berdampak medium pada GBP).

Andy Haldane dijadwalkan berbicara pada konferensi di Bank of Estonia. Isi pidato Haldane bisa dibaca di sini.

 

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral, sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak dan gas). Data yang dirilis masing-masing untuk month over month (m/m) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan year over year (y/y) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.

Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE. Di samping CPI, hari ini juga dirilis data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI), yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama dan biaya sewa tempat tinggal (y/y), Sekalipun begitu, dampak CPI jauh lebih tinggi daripada PPI dan RPI.


19 September 2018: BoJ Meeting, Inflasi

 

Bulan Juli lalu, inflasi tahunan Inggris naik 2.5%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI stagnan atau berada di 0.0%, terendah sejak bulan Juli tahun lalu.

Naiknya inflasi tahunan bulan Juli tersebut disebabkan oleh meningkatnya biaya transportasi (+5.7%), biaya rekreasi (+3.1%), perlengkapan rumah (+1.3%), tarif hotel dan restoran (+2.5%), harga makanan dan minuman non alkohol (+2.3%), juga harga bahan bakar, air, dan listrik (+2.3%). CPI inti bulan Juli y/y naik 1.9%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sejak Maret tahun lalu.

Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan CPI total y/y akan naik 2.4%, m/m akan naik 0.5%, dan CPI inti y/y akan naik 1.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini mengukur perubahan harga di tingkat produsen dan akan mempengaruhi tingkat inflasi di Inggris. Bulan Juli lalu, PPI m/m Inggris naik 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1% dan bulan sebelumnya yang naik 0.3%. Sementara untuk y/y, PPI naik 3.1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 3.3%. Kenaikan terutama disebabkan oleh peningkatan harga petroleum, bahan kimia, dan farmasi. Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan PPI input m/m akan naik 0.4%, sementara data y/y diperkirakan naik 2.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

Jumlah izin pembangunan rumah (Building Permits) adalah indikator awal bagi aktivitas pekerjaan konstruksi, karena kontraktor perumahan harus memperoleh izin terlebih dahulu sebelum mulai membangun. Meningkatnya Building Permits menunjukkan naiknya investasi dan optimisme pelaku bisnis perumahan. Sementara itu, Housing Starts adalah indikator awal bagi pasar perumahan baru di AS, dan sering digunakan untuk memprediksi penjualan perumahan (New Home Sales) yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.


19 September 2018: BoJ Meeting, Inflasi

 

Bulan Juli lalu, jumlah izin pembangunan rumah di AS mencapai 1.31 juta atau naik 1.5% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara Housing Starts bulan Juli mencapai 1.17 juta unit atau naik 0.9%, lebih rendah dari perkiraan 1.27 juta unit, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 1.16 juta unit.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembangunan rumah di bagian selatan dan Midwest. Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan Building Permits akan kembali mencapai 1.31 juta, sementara Housing Starts akan mencapai 1.24 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 20:00 WIB: pidato presiden ECB Mario Draghi (Berdampak tinggi pada EUR).

Mario Draghi dijadwalkan berbicara mengenai kebijakan moneter di Eurozone dalam acara konferensi di Berlin. Isi pidato Draghi bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 14 September 2018 (Berdampak tinggi pada WTI/USD dan CAD).

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


19 September 2018: BoJ Meeting, Inflasi

 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 5.30 juta barel (atau -5.30 juta barel), jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 1.30 juta barel, dan menjadi yang terendah dalam 3 minggu terakhir. Untuk minggu ini, persediaan minyal diperkirakan akan kembali berkurang 2.74 juta barel. Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia. Baca juga: Harga Minyak WTI Terkoreksi Di Bawah USD70 Karena Perang Dagang.


Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
285361
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.