EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Apa Itu Shadow Candle Dalam Trading?

Penulis

Shadow Candle menunjukkan informasi harga tertinggi dan terendah yang sangat berguna bagi trader dan investor. Simak penjelasan lengkapnya lewat artikel berikut ini.

Dalam dunia trading forex, grafik candlestick adalah tipe grafik yang paling populer. Hampir seluruh trader yang Anda lihat di jejaring sosial saat ini menggunakan tipe grafik candlestick. Grafik ini populer karena menampilkan informasi yang lebih banyak daripada tipe grafik lainnya seperti grafik garis (line chart), grafik bar (bar chart), dan kagi chart. Selain itu, secara visual grafik candlestick lebih nyaman dipandang mata.

shadow candle

Pada artikel ini, saya akan menjelaskan tentang candlestick dan apa makna dari shadow candlestick.

 

Apa Itu Candlestick?

Candlestick adalah salah satu jenis grafik yang menunjukkan 4 informasi penting tentang harga yang sangat berguna bagi trader dan investor. Satu candlestick memuat informasi tentang harga pembukaan (open price), harga penutupan (close price), harga tertinggi (high price) dan harga terendah (low price).

Harga pembukaan (open price) adalah harga awal instrumen atau aset dalam periode tertentu. Sebagai contoh, pada time frame Daily, harga pembukaan adalah harga awal setelah candlestick kemarin tutup. Sedangkan pada time frame Weekly, harga pembukaannya berada pada hari senin awal pekan saat market baru buka.

Harga tertinggi (high price) adalah harga tertinggi yang tercapai dalam sesi/periode tertentu, sedangkan harga terendah (low) adalah harga terendah yang dicapai dalam sesi/periode tertentu. Harga penutupan (close price) adalah harga terakhir saat periode selesai.

Apa Itu Shadow Candle dalam

 

Bagian Dalam Candlestick

Candlestick mempunyai dua bagian. Yang pertama disebut badan (body). Badan candle adalah jarak antara harga pembukaan dengan harga penutupan. Bagian kedua adalah ekor atau shadow candle. Ekor menunjukkan harga tertinggi dan terendah dalam satu candlestick.

Apa Itu Shadow Candle dalam

Badan candle yang berwarna merah menunjukkan harga penutupan yang lebih rendah daripada harga pembukaan. Sebaliknya, badan candle berwarna hijau menunjukkan harga penutupan yang lebih tinggi daripada harga pembukaan.

Apa Itu Shadow Candle dalam

Shadow atas menunjukkan harga tertinggi sedangkan shadow bawah menunjukkan harga terendah. Perlu diketahui bahwa tidak semua candlestick mempunyai shadow.

Anda akan menemukan candlestick yang hanya berisi body dan tanpa shadow di grafik. Candlestick tanpa body artinya shadow sama dengan harga pembukaan dan harga penutupan.

 

Apa Itu Shadow Dalam Candlestick?

Seperti yang ditunjukkan di atas, shadow candlestick adalah harga tertinggi atau harga terendah yang terjadi di market pada periode tertentu. Shadow atas menunjukkan harga tertinggi sedangkan shadow bawah menunjukkan harga terendah.

Ukuran shadow dapat panjang atau pendek bergantung kondisi market. Dalam kondisi market dengan volatilitas tinggi, shadow candle biasanya panjang sedangkan dalam kondisi market volatilitas rendah, shadow candle rata-rata berukuran pendek.

 

Arti Shadow Panjang Dan Shadow Pendek

Salah satu hal yang sering ditanyakan oleh para trader adalah mengenai panjang atau pendeknya shadow.

Pada dasarnya, ketika candlestick mempunyai shadow yang panjang, hal ini menandakan ada volume transaksi yang besar di market pada periode tersebut. Shadow panjang ini terbentuk dari harga yang pernah naik/turun kuat lalu berbalik dengan cepat.

Shadow candle yang panjang menunjukkan volatilitas market sedang tinggi atau volume transaksi seller dan buyer sedang banyak di market. Sebaliknya, shadow yang pendek artinya volatilitas market sedang rendah, atau tidak banyak volume transaksi di market.

Baca Juga: Trading Saat Volatilitas Tinggi VS Rendah, Mana Yang Terbaik?

 

Fungsi Shadow Candlestick

Ada beberapa fungsi shadow yang Anda perlu ketahui:

  • Ketika harga tertahan dan membentuk shadow, hal ini menandakan ada seller atau buyer yang melakukan transaksi dan menahan level harga tersebut. Oleh karena itu, shadow dapat menjadi acuan penentuan support/resisten di grafik.
  • Menjadi tumpuan dalam menarik garis trendline, channel ataupun fibonacci retracement.
  • Dapat menjadi acuan untuk penempatan stop loss (SL) dan take profit (TP).

 

Strategi Trading Menggunakan Shadow Candlestick

Pada dasarnya, tidak ada strategi trading yang hanya berpatokan pada shadow candlestick. Hal ini karena shadow yang terbentuk pada candlestick mempunyai pesan yang sangat beragam.

Akibatnya, trading yang hanya mengandalkan shadow candlestick mempunyai akurasi yang rendah. Oleh karena itulah, dalam menggunakan shadow candlestick, kita melihatnya sebagai bagian dari pola candlestick.

Pola candlestick yang mempunyai shadow yang panjang dan akurasi yang cukup bagus adalah pola shooting star, hammer, dan pin bar. Berikut ini langkah-langkah strategi trading menggunakan ketiga pola candlestick ini.

  1. Arah. Tentukan struktur harga yang sedang terjadi. Jika harga sedang tren naik, fokus posisi buy dengan mengikuti arah tren naik. Sebaliknya, jika harga sedang tren turun, fokus posisi sell.
  2. Level. Tentukan level penting sebagai area entry. Anda bisa menggunakan indikator atau price action seperti support/resisten, dan supply/demand.
  3. Signal. Tunggu konfirmasi menggunakan pola candlestick (shooting star, hammer, pin bar) saat harga menguji level penting.

Sebagai contoh, Anda mengidentifikasi grafik harga EURUSD pada time frame H1 dan ternyata harga sedang dalam tren turun. Karena harga sedang dalam tren turun, maka priotitas utama Anda adalah posisi sell, bukan buy. Hal ini karena posisi sell memanfaatkan impulse yang lebih panjang daripada posisi buy yang memanfaatkan koreksi.

Selanjutnya, Anda mengidentifikasi level harga penting dan melihat level resisten pada harga 1.12000 sebagai level area entry. Level area inilah yang menjadi acuan entry sell Anda.

Terakhir, Anda tinggal menunggu harga pullback atau koreksi ke level resisten tersebut lalu lihatlah apakah ada konfirmasi dari pola candlestick. Apabila terbentuk salah satu dari pola shooting star atau pin bar (shadow atas panjang), maka posisi sell Anda masuk.

Dengan menerapkan 3 langkah ini, akurasi trading Anda jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan shadow atau pola candlestick saja. Ulangi ketiga langkah di atas agar lebih mudah melihat peluang berdasarkan strategi ini.

 

Kegunaan strategi candlestick tak hanya menentukan entry buy dan sell, tapi juga mengkonfirmasi trend reversal. Anda bisa memanfaatkan strategi Third Candle menggunakan 3 candle searah untuk melihat pembalikan harga. Simak penjelasannya berikut ini.

298212
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.