iklan |
iklan |
Formasi sebuah pin bar biasanya merupakan pola reversal price action yang menunjukkan penolakan (rejection) pada sebuah level harga tertentu. Seorang trader yang telah terbiasa dengan formasi ini akan dengan mudah memperoleh profit, melalui open posisi pada bar setelah terbentuknya pin bar. Berikut ini penjelasan mengenai formasi pin bar dan bagaimana memanfaatkannya dalam trading, atau yang bisa disebut juga dengan strategi trading pin bar.
Definisi Pin Bar
Pin bar adalah singkatan dari sebutan nama sebuah candlestick bar yang berbentuk memanjang yaitu pinocchio bar. Candlestick tersebut mempunyai ekor (tail) atau sumbu (wick) yang lebih panjang dari badannya. Pin bar sering ditemukan dalam chart trading sehari-hari dan bisa muncul pada semua time frame.
Karakteristik Pin Bar
- Sebuah pin bar memiliki ekor yang lebih panjang dari body-nya. Ekor ini juga disebut dengan sumbu atau bayangan (shadow). Panjangnya ekor menunjukkan kekuatan penolakan (rejection) atau terjadinya kesalahan break (false break) pada suatu level harga tertentu. Semakin panjang ekor sebuah pin bar, maka akan semakin valid pin bar tersebut. Ini menandakan semakin tingginya sentimen penolakan terhadap suatu level harga tertentu.
- Semakin sempit atau semakin kecil body sebuah pin bar, maka akan semakin valid pin bar tersebut.
- Secara umum bisa disimpulkan bahwa sebuah pin bar dianggap valid jika panjang ekor kira-kira dua per tiga dari panjang total pin bar tersebut.
- Sisi lain dari ekor disebut dengan nose (hidung). Semakin pendek hidungnya, maka akan semakin valid pin bar tersebut.
Prinsip di atas berlaku untuk pembacaan grafik candlestick di semua jenis platform trading.
Formasi Bullish Dan Bearish Reversal Pin Bar
Bullish reversal pin bar biasanya terbentuk pada keadaan downtrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah uptrend setelah terjadi penolakan pada level tertentu, sesuai yang ditunjukkan ekor pin bar. Sedangkan bearish reversal pin bar terbentuk pada keadaan uptrend dan menunjukkan kemungkinan pembalikan ke arah downtrend setelah terjadi penolakan pada level harga tertentu.
Ekor pada formasi bullish reversal pin bar berada pada bagian bawah body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih rendah. Sementara itu, ekor pada formasi bearish reversal pin bar berada pada bagian atas body karena menunjukkan penolakan untuk menembus level harga yang lebih tinggi. Ciri formasi sebuah pin bar adalah sebuah bar yang menonjol keluar diantara bar-bar sebelum dan sesudahnya. Selain itu, konfirmasi validitas pin bar bisa dilihat pada bar setelah pin bar yang terbentuk.
Konfirmasi Reversal Pin Bar
Agar sebuah bullish reversal pin bar terkonfirmasi, maka panjang bar candlestick sesudah pin bar (body dan ekornya) seluruhnya harus lebih tinggi dari level terendah pin bar, dan harga penutupannya harus lebih tinggi dari harga penutupan pin bar. Sementara untuk bearish reversal pin bar yang terkonfirmasi, maka panjang bar candlestick sesudahnya harus lebih rendah dari level tertinggi bearish pin bar, dan harga penutupannya harus lebih rendah dari harga penutupan pin bar.
Contoh Formasi Reversal Pin Bar Pada Chart Trading
Berikut contoh beberapa bullish reversal pin bar yang terbentuk pada chart CAD/JPY Daily. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi time frame trading, maka akan semakin valid sebuah pin bar. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan tingkat kesalahan pergerakan harga (noise) pada time frame tinggi (biasanya 4-hour ke atas) akan lebih kecil dibandingkan dengan time frame rendah (1-hour ke bawah). Karena itu, contoh-contoh pada artikel ini dibuat pada time frame Daily atau 4-hour.
Seperti tampak pada gambar di atas, semua pin bar telah terkonfirmasi dan menunjukkan keadaan bullish reversal. Penting untuk diperhatikan bahwa dalam contoh ini, warna body sebuah bullish pin bar tidak harus berwarna hijau yang menandakan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, tetapi bisa juga sebaliknya (berwarna merah). Perhatikan saja ciri utama pin bar, yaitu sebuah bar yang menonjol keluar di antara bar-bar sebelum dan sesudahnya.
Contoh pada USD/JPY Daily berikut ini adalah formasi sebuah bullish reversal pin bar yang dianggap sempurna:
Selain ekor pin bar yang cukup panjang (lebih dari dua pertiga panjang pin bar) dan menonjol keluar, body pin bar juga perlu dipastikan berukuran kecil; harga pembukaan nyaris sama dengan penutupan. Formasi tersebut persis sama dengan pola candlestick doji yang menunjukkan keseimbangan antara sentimen bullish dan bearish, atau pasar yang sedang berkonsolidasi. Setelah pin bar doji terkonfirmasi, maka dengan cepat harga bergerak reversal dari trend sebelumnya. Pola pembalikan arah seperti ini sering pula disebut dengan 'V bottom reversal', karena polanya yang mirip dengan huruf 'V'
Pin bar yang terbentuk pada kondisi pasar trending akan cenderung mempunyai probabilitas tinggi, seperti pada contoh GBP/JPY Daily berikut ini. Bullish reversal pin bar terbentuk pada setiap akhir retracement (koreksi). Perhatikan bahwa bullish pin bar yang pertama (paling kiri) tidak terkonfirmasi sehingga pin bar tersebut tidak valid.
Trading Dengan Formasi Pin Bar
Sering kali, formasi pin bar menunjukkan pola pembalikan arah trend (reversal pin bar), meski ada juga pin bar yang mengisyaratkan penerusan arah trend. Setidaknya ada 3 kemungkinan cara untuk entry pada bar setelah pin bar, yaitu:
-
Market Entry
Entry pada harga pasar yang dianggap terbaik pada saat itu. Entry buy bila terbentuk bullish reversal pin bar, dan entry sell jika yang terjadi adalah bearish reversal pin bar.
-
Stop Entry
Merupakan pending order berupa 'buy stop' untuk reversal bullish pin bar dan 'sell stop' untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy stop harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell stop harus lebih rendah dari harga pasar sekarang. Level Stop Loss bisa ditentukan beberapa pip di bawah level terendah pin bar (untuk buy stop), atau beberapa pip di atas level tertinggi pin bar (untuk sell stop).
-
Limit Entry
Merupakan pending order berupa 'buy limit' untuk reversal bullish pin bar dan 'sell limit' untuk reversal bearish pin bar. Nilai pending order buy limit harus lebih rendah dari harga pasar sekarang, dan nilai untuk order sell limit harus lebih tinggi dari harga pasar sekarang. Level stop loss bisa ditentukan beberapa pip di bawah level terendah pin bar (untuk buy limit), atau beberapa pip diatas level tertinggi pin bar (untuk sell limit). Limit entry ini didasarkan pada asumsi bahwa biasanya pergerakan harga akan retrace atau mengalami koreksi ketika telah mencapai 50% dari panjang ekornya, atau 50% level Fibonacci Retracement-nya.
Agar probabilitas entry yang kita lakukan tinggi, maka disarankan untuk entry pada bar setelah pin bar hanya jika disertai dengan faktor-faktor pendukung yang cukup kuat, antara lain level support atau resistance, level-level Fibonacci Retracement atau Expansion terutama 38.2%, 50% atau 61.8%, dan kurva indikator Moving Average sebagai level support atau resistance dinamis.
Simak juga: Penyedia Tools Trading Terlengkap Untuk Membantu Analisa Teknikal
Contoh Trading Dengan Reversal Pin Bar Pada Kondisi Pasar Sideways
Pada chart EUR/USD Daily berikut, tampak terbentuk bearish pin bar pada resistance kunci (key resistance). Keadaan ini sering disebut dengan rejection atau penolakan pada level resistance karena harga telah gagal menembus level tersebut (false break).
Setelah terbentuknya pin bar, maka besar kemungkinan harga akan bergerak kembali ke arah downtrend. Dalam hal ini, trader bisa menggunakan cara sell limit untuk entry, yaitu dengan pending order sell limit pada level 50% dari panjang ekor pin bar. Untuk kondisi pasar yang sideways seperti pada contoh tersebut, risk/reward ratio bisa ditentukan pada level yang dekat dengan support.
Contoh Trading Dengan Reversal Pin Bar Pada Kondisi Pasar Trending
Berikut contoh bearish pin bar yang terjadi pada kondisi pasar yang sedang downtrend:
Dalam hal ini, pin bar yang terbentuk didukung oleh rejection dari resistance statis (garis horisontal resistance) dan resistance dinamis yaitu kurva Exponential Moving Average (EMA) periode 8 dan 21. Pin bar seperti ini biasanya mempunyai probabilitas tinggi, dan entry bisa dilakukan dengan cara market entry maupun stop entry. Dari pergerakan harga yang terjadi, pin bar tersebut menunjukkan penerusan arah trend (downtrend).
Secara keseluruhan, candlestick pin bar memang mudah dikenali, tapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak sinyal palsu. Tips-tips di atas bisa dipelajari khususnya untuk trader pemula yang baru belajar memahami pola-pola candlestick di chart. Agar tidak berisiko tinggi, pemula juga disarankan untuk menerapkan strategi trading dengan pin bar di akun demo terlebih dahulu.
Anda adalah seorang trader teknikal yang ingin mempelajari lebih banyak stragi trading dengan metode analisa teknikal? Anda bisa menyimak kumpulan artikel analisa teknikal di sini sebagai referensi Anda.