iklan |
iklan |
Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (2) artikel dengan judul yang sama
Manfaat Menggunakan Indikator Moving Average
Hingga kini Moving Average masih menjadi favorit para trader. Sebab, meski indikator teknikal ini tergolong sederhana, Moving Average memiliki berbagai keunggulan. Nah dalam praktiknya, indikator Moving Average digunakan untuk:
1. Mengidentifikasi Arah Tren yang Sedang Terjadi
Moving average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang paling populer. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi arah tren harga dan momentum. MA juga dapat digunakan untuk menentukan level support dan resistance.
Secara umum, ada dua jenis MA, yaitu simple moving average (SMA) dan exponential moving average (EMA). SMA adalah rata-rata bergerak sederhana yang menghitung rata-rata harga dari periode waktu tertentu. EMA adalah rata-rata bergerak eksponensial yang memberikan bobot lebih tinggi pada harga terbaru.
Untuk mengidentifikasi arah tren harga, MA dapat digunakan dengan cara berikut:
- Uptrend: Jika harga berada di atas MA, maka pasar berada dalam uptrend.
- Downtrend: Jika harga berada di bawah MA, maka pasar berada dalam downtrend.
Semakin tinggi posisi MA di atas harga, maka tren akan semakin kuat. Semakin rendah posisi MA di bawah harga, maka tren akan semakin lemah. Selain itu, MA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi titik pembalikan arah tren. Titik pembalikan arah tren terjadi ketika harga menembus MA.
- Golden Cross: Jika MA jangka pendek (misalnya MA 50) menembus MA jangka panjang (misalnya MA 200), maka ini merupakan sinyal bahwa tren akan berbalik dari downtrend menjadi uptrend.
- Dead Cross: Jika MA jangka pendek menembus MA jangka panjang dari bawah ke atas, maka ini merupakan sinyal bahwa tren akan berbalik dari uptrend menjadi downtrend.
2. Mengidentifikasi Level Support dan Resistance
Moving average (MA) juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Level support adalah level harga di mana permintaan diperkirakan akan lebih besar dari penawaran, sehingga harga cenderung untuk rebound. Level resistance adalah level harga di mana penawaran diperkirakan akan lebih besar dari permintaan, sehingga harga cenderung untuk tertahan.
MA dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance dengan cara berikut:
- MA jangka pendek sebagai level support dan resistance jangka pendek: MA jangka pendek (misalnya MA 50) dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance jangka pendek. Harga cenderung untuk rebound dari MA 50 dalam uptrend dan tertahan di MA 50 dalam downtrend.
- MA jangka panjang sebagai level support dan resistance jangka panjang: MA jangka panjang (misalnya MA 200) dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance jangka panjang. Harga cenderung untuk rebound dari MA 200 dalam downtrend dan tertahan di MA 200 dalam uptrend.
3. Mengidentifikasi Penembusan Suatu Level Harga (Breakout)
Moving average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang paling populer. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi arah tren harga dan momentum. MA juga dapat digunakan untuk menentukan level support dan resistance.
Breakout adalah peristiwa di mana harga menembus level support atau resistance. Breakout dapat menjadi sinyal bahwa tren akan berbalik arah. Berikut adalah beberapa cara untuk memanfaatkan MA untuk identifikasi breakout:
Breakout dari level support:
- Jika harga menembus level support yang kuat, maka ini dapat menjadi sinyal bahwa tren akan berbalik dari downtrend menjadi uptrend.
- Level support yang kuat adalah level harga di mana permintaan diperkirakan akan lebih besar dari penawaran, sehingga harga cenderung untuk rebound.
- Breakout dari level support yang kuat menunjukkan bahwa permintaan telah meningkat dan penawaran telah menurun.
- Hal ini dapat menjadi sinyal bahwa tren akan berbalik dari downtrend menjadi uptrend.
Breakout dari level resistance:
- Jika harga menembus level resistance yang kuat, maka ini dapat menjadi sinyal bahwa tren akan berbalik dari uptrend menjadi downtrend.
- Level resistance yang kuat adalah level harga di mana penawaran diperkirakan akan lebih besar dari permintaan, sehingga harga cenderung untuk tertahan.
- Breakout dari level resistance yang kuat menunjukkan bahwa penawaran telah menurun dan permintaan telah meningkat.
- Hal ini dapat menjadi sinyal bahwa tren akan berbalik dari uptrend menjadi downtrend.
4. Mengukur Momentum Pergerakan Harga
Moving average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang paling populer dalam trading forex. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi arah tren harga dan momentum. MA juga dapat digunakan untuk menentukan level support dan resistance.
Pada dasarnya, MA adalah rata-rata bergerak dari harga historis. MA menghitung rata-rata harga dari periode waktu tertentu, seperti 5 hari, 10 hari, 20 hari, 50 hari, 100 hari, atau 200 hari.
MA dapat digunakan untuk mengukur momentum pergerakan harga forex dengan cara berikut:
- Semakin tinggi posisi MA di atas harga, maka momentum pergerakan harga semakin kuat.
- Semakin rendah posisi MA di bawah harga, maka momentum pergerakan harga semakin lemah.
Moving Average dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu kondisi uptrend bila:
- Garis indikator Moving Average bergerak kearah atas.
- Candlestick atau garis bar dari pergerakan harga cenderung untuk bergerak di atas garis Moving Average.
- Dengan menggunakan kombinasi 2 indikator Moving Average, jika MA periode yang lebih pendek memotong (cross) periode MA yang panjang dengan arah keatas.
- Dengan menggunakan kombinasi 2 indikator Moving Average, jika MA periode yang lebih pendek berada di atas periode panjang dan jarak kedua garis MA tersebut cenderung melebar.
- Untuk identifikasi kondisi downtrend berlaku kebalikannya.
Contoh Penggunaan Moving Average
Untuk trading jangka panjang, jenis MA dan periode yang sering digunakan pada chart daily dan 4-hour dalam praktek adalah EMA-144 dan SMA-200, seperti pada contoh berikut:
Dari contoh di atas tampak bahwa setelah garis EMA-144 daily memotong garis SMA-200 daily ke arah atas maka harga bergerak di atas kedua garis MA tersebut dengan EMA-144 daily sebagai garis Support. Garis Support atau Resistance yang diindikasikan oleh Moving Average disebut dengan "level support atau resistance dinamis". Perhatikan juga bahwa pada kondisi uptrend, garis MA dengan periode yang lebih pendek selalu bergerak di atas periode panjang.
Berikut kondisi pada time frame yang lebih rendah (4-hour):
Untuk mengambil posisi pada kondisi tersebut, perlu diperhatikan syarat-syarat berikut:
- Pastikan arah tren pada time frame yang lebih tinggi. Dalam hal ini adalah uptrend pada time frame daily.
- Garis MA periode yang lebih pendek memotong periode panjang ke arah atas dan jarak kedua garis MA tersebut cenderung melebar.
- Entry buy bila harga telah berada di atas garis SMA-200.
Ketika jarak kedua garis MA tersebut mulai menyempit dan kemudian periode yang lebih pendek memotong periode panjang ke arah bawah, maka momentum uptrend telah mulai berkurang. Kemungkinan arah trend akan berbalik, yang merupakan sinyal untuk exit. Ada kalanya hanya terjadi koreksi yang berarti tren masih akan berlanjut. Salah satu indikasi kondisi tersebut adalah bila pergerakan harga tidak menembus garis MA periode yang lebih panjang (SMA-200), atau tidak melewati garis tren level low (masih membentuk higher low).
Beberapa periode waktu Moving Average yang sering digunakan adalah:
- Untuk skala jangka pendek: 9, 10, 13, 18, 20 dan 21
- Untuk skala jangka menengah: 40, 55 dan 89
- Untuk skala jangka panjang: 100, 144 dan 200
Plus Minus Menggunakan Moving Average
Penggunaan Moving Average (MA) dalam trading forex memiliki kelebihan dan kekurangan. Di bawah ini, saya akan merinci beberapa plus dan minus yang terkait dengan penggunaan MA dalam trading.
Plus Menggunakan Moving Average:
- Identifikasi Arah Tren: MA membantu Anda mengidentifikasi arah tren pasar. Ini adalah alat yang berguna untuk mengenali apakah pasar sedang dalam tren naik, tren turun, atau dalam kisaran.
- Filter Noise: MA membantu menghaluskan fluktuasi harga harian, yang dapat mengurangi noise pasar dan membantu Anda melihat tren yang lebih jelas.
- Sinyal Crossover: Crossover MA (misalnya, ketika MA cepat melintasi MA lambat) dapat memberikan sinyal perdagangan yang potensial. Ini digunakan oleh banyak trader untuk mengambil keputusan masuk atau keluar dari pasar.
- Level Support dan Resistance Dinamis: MA sering bertindak sebagai level support atau resistance dinamis, yang bisa membantu Anda menentukan level entry dan exit yang baik.
- Trend Following: MA adalah alat yang baik untuk trader yang mengikuti tren. Mereka dapat membantu Anda tetap dalam perdagangan saat tren kuat berlanjut.
Minus Menggunakan Moving Average:
- Lagging Indicator: MA adalah indikator tertunda karena didasarkan pada data historis. Ini berarti mereka hanya memberikan informasi tentang tren yang sudah berlangsung, bukan yang akan datang.
- Sensitif Terhadap Periode: Pengaturan periode MA dapat memengaruhi hasilnya. Periode yang lebih pendek akan lebih responsif terhadap perubahan harga, tetapi juga lebih rentan terhadap noise. Periode yang lebih panjang akan memberikan tren yang lebih lambat untuk diidentifikasi.
- False Signals: MA dapat menghasilkan sinyal palsu, terutama ketika pasar berada dalam kondisi kisaran atau dalam tren datar. Ini bisa mengakibatkan perdagangan yang salah.
- Tidak Cocok untuk Semua Pasar: MA mungkin tidak efektif dalam semua pasar atau untuk semua pasangan mata uang. Beberapa pasar mungkin lebih cenderung bergerak secara acak atau tidak mengikuti tren yang jelas, sehingga MA mungkin tidak memberikan hasil yang baik.
- Dibutuhkan Konfirmasi Lain: Seringkali, trader memerlukan konfirmasi dari indikator lain atau analisis teknis tambahan untuk mengonfirmasi sinyal yang diberikan oleh MA.
Bagaimana dengan Anda, trader? Turunan indikator Moving Average apa yang sering Anda pakai dan andalkan? Periode MA berapa lama yang Anda gunakan?
Apapun itu, indikator Moving Average memang penting untuk Anda pahami dengan baik. Dengan memanfaatkan MA untuk mengidentifikasi tren, trader hanya perlu menambah satu indikator lagi untuk menentukan dan mengkonfirmasi titik entry. Oleh karena itu, tak heran bila trader pemula maupun profesional pun mengandalkan Moving Average dalam aktivitas trading mereka.