EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,347.02/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 55 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 55 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 56 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 7 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 20 November: BI Rate Dipangkas, Saham Properti Wajib Dikoleksi

Penulis

BI Rate resmi turun 25bps menjadi 3.75% dari sebelumnya 4%. Hal ini akan memberikan katalis yang sangat positif bagi sektor properti dan perbankan. Simak analisanya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Support: 5,550

Resistance: 5,700

Ulasan Saham 02 November: BI Rate

Katalis: BI Rate resmi turun 25bps menjadi 3.75% dari sebelumnya 4%, di tengah inflasi yang rendah dan derasnya inflow asing yang kemudian akan membuat Rupiah menguat. Kami menilai hal ini akan memberikan katalis yang sangat positif bagi sektor Properti khususnya dan Perbankan itu sendiri, yang sensitif terhadap suku bunga. Kami melihat valuasi sektor properti pun saat ini telah murah.



Saham-Saham Potensial

1. Intiland Development (DILD)

Ulasan Saham 02 November: BI Rate

DILD menembus batas dengan mendekati level ma200, saat ini dengan volume yang tinggi sangat terbuka kemungkinan harga dalam jangka pendek break MA200. Trading buy untuk DILD.

  • Close: 165
  • TP: 200 dan 224
  • Support: 180/170
  • Cut Loss: 160


2. Bumi Serpong Damai (BSDE)

Ulasan Saham 02 November: BI Rate

Mempertahankan uptrend di jangka pendeknya, namun jika ingin trading buy BSDE harap memberhatikan trade plan dengan ketat dikarenakan volume tidak terlalu besar. Sementara masih memiliki ruang penguatan di atas 3% dalam jangka pendek.

  • Close: 1,075
  • TP: 1100 dan 1150
  • Support: 1050 dan 1020
  • Cut Loss: 1000

 

3. Summarecon Agung (SMRA)

Ulasan Saham 02 November: BI Rate

Volume stabil dan berada di rata-rata sepekan terakhir. Harga SMRA maintain di atas MA5, jika mampu bertahan di atas 770 ada potensi 800 dan 850. Mid term 880/900. Risiko oscillator RSI jenuh beli. Jika ingin trading wajib menggunakan trade plan yang ketat.

  • Close: 780
  • Support 770
  • TP: 800/850
  • Cut Loss: 750

 

4. Cikarang Listrindo (POWR)

Ulasan Saham 02 November: BI Rate

Harga berpeluang koreksi dengan uji ma5, saat ini sebaiknya buy on weakness untuk CTRA. RSI overbought. Volume belum terlihat breakout.

  • Close: 915
  • Buy on support 900
  • TP: 940/1000
  • Cut Loss: 900


5. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST)

Ulasan Saham 02 November: BI Rate
Level harga baru saja terkonfirmasi MA Cross (MA5/20). Volume BEST cukup tinggi dan oscillator RSI belum memasuki level jenuh beli. Optimis mampu menuju level 200. Bullish short term.

  • Close: 175
  • Buy 185/190
  • TP: 200/220
  • Cut Loss: 170

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Aditya Putra
294642
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.