Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
275
|
iklan |
iklan |
IHSG View
IHSG di akhir pekan berhasil menguat, di dorong oleh atensi positif hubungan dagang AS-China. Data ekspor Indonesia yang sedikit membaik pada bulan Oktober lalu juga mampu menopang kinerja indeks secara keseluruhan. Pada (15/11) Indeks Harga Saham Gabungan naik 0.48% ke level 6,128.
Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Pertambangan: 1.81%
- Industri Dasar: 1.66%
- Keuangan: 1.06%
Macro View
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencatatkan kinerja yang ciamik sepanjang Januari-Oktober 2019. Sektor minyak dan gas (migas) menjadi penyumbang terbesar penerimaan negara tersebut. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi PNBP mencapai Rp 332.9 triliun sampai dengan akhir Oktober 2019. Angka tersebut setara dengan 88% dari target sampai akhir tahun senilai Rp 378,29 triliun.
Daily Outlook: Menjelang berakhirnya aktivitas di bulan November, pekan ini akan ada rapat penentuan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan rapat FOMC untuk melihat rencana bank sentral AS kedepan. Aktivitas perdagangan diperkirakan masih akan terbatas dan bisa terjadi koreksi harian. Investor disarankan agar tetap berhati-hati.
Berita Emiten
Gema Grahasarana (GEMA) berupaya mendongkrak penjualan yang belum memuaskan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, Gema Grahasarana membukukan penjualan bersih Rp 844,25 miliar.
Perusahaan yang bergerak dibidang agri-food, Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan melunasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016 Seri A yang akan jatuh tempo pada 1 Desember 2019 mendatang. Mengutip keterbukaan informasi pada Jumat (15/11), pelunasan tersebut terdiri dari sebesar Rp850 miliar untuk pembayaran pokok dan Rp19.65 miliar untuk pembayaran bunga.
Teknikal
Indeks Overall Trend Short Term: Bearish
Harga: Masih Dibawah MA5
Volume: Belum terlihat volume beli yang kuat
Signal: Masih uji support MA5
Range IHSG: 6,050 - 6,120
Prediksi: Bearish
Saham-Saham Pilihan
1. Estika Tata Tiara (BEEF)
Last Price: 366
Tren potensial: Bullish
Harga melesat diikuti oleh volume beli yang tinggi. Namun RSI sudah di atas >70% (waspada dengan overbought), MA5 di atas MA9 dan MA20.
Action: Sell on Strength
- TP: 386 dan 400
- Support: 350
- Cut Loss: 340
- Area Buy: 350-356
2. Barito Pacific (BRPT)
Last Price: 1,075
Tren potensial: Reversal-Bullish
Membentuk long-bullish candle, berada di upper band Bollinger bands. RSI 70%. Harga berada di atas MA5 dan MA9 serta MA20. MACD histogram positif.
Action: Hold
- TP: 1,100 dan 1,125
- Support: 1,000
- Cut Loss: 980
- Area Buy: 1,000-1,020
3. Indofood Sukses Makmur (INDF)
Last Price: 7,875
Tren potensial: Reversal-Bullish
Harga masih berada di trend support dan momentum bullish. MACD histogram bullish. RSI 55.4% (rebound). MA5 berpotensi memotong ke atas MA9. Menjauh dari MA20(support).
Action: Hold
- TP: 7,950 dan 8,050
- Support: 7,700
- Cut Loss: 7,650
- Area Buy: 7,700-7,750
4. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)
Last Price: 7,050
Tren potensial: Rebound
Candle membentuk inverted hammer, Bertahan di support MA20. Volume beli kembali muncul. RSI 59.3% (belum overbought). Jika mampu bertahan di atas MA20 dan MA5 gagal memotong ke bawah, tren reversal bullish semakin menguat.
Action: Hold
- TP: 7,250 dan 7,350
- Support: 6,900
- Cut Loss: 6,750
- Area Buy: 6,900-6,950