iklan | iklan |
Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, dalam menentukan level-level support atau resistance tidak ada aturan atau ketentuan khusus, melainkan tergantung dari interpretasi masing-masing trader terhadap perilaku pergerakan harga. Pada umumnya, yang perlu diperhatikan adalah berapa kali suatu level bisa menahan gerak harga, atau seberapa cepat level tersebut bisa ditembus. Salah satu cara untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu level support resistance adalah dengan melihat formasi setup price action yang terbentuk pada level-level tersebut
Pada bagian sebelumnya, telah ditunjukkan contoh penerapan support resistance berdasarkan price action di beberapa pair forex. Berikut ini adalah contoh lebih lanjut yang bisa ditemukan pada pair lain.
Contoh 5: NZD/USD
Pada gambar chart NZD/USD daily di atas, terdapat area dengan tanda value (nilai). Value Area adalah daerah dimana harga bergerak ranging atau sideways, setelah menemukan level pada nilai yang cukup fair. Value Area biasanya berlaku juga sebagai area (zona) support atau resistance. Dengan demikian, jika harga bergerak dari level tertinggi area ke level terendahnya atau sebaliknya, kita bisa menggunakan metode dengan formasi setup price action yang mungkin terbentuk pada level-level area tersebut untuk membuka posisi trading. Tanda lingkaran pada resistance kunci menunjukkan bahwa level tersebut tidak harus persis pada harga puncak candlestick-nya.
Pada contoh di atas, level support jangka pendek yang sudah terbentuk sebelumnya berada di tengah Value Area. Dalam hal ini, garis support jangka pendek bisa digunakan juga sebagai acuan untuk membuka posisi buy (tentu saja untuk jangka pendek) bila harga telah berada di atas level tersebut, sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh formasi setup price action-nya.
Contoh 6: USD/CAD
Chart USD/CAD di atas mencontohkan bagaimana menentukan level kunci dari Value Area yang terbentuk. Kita akan menentukan level support dari titik-titik sekitar area konsolidasinya (tergantung dari interpretasi). Level tersebut tentunya adalah level support karena harga sebelumnya bergerak Downtrend. Level ini menjadi signifikan setelah diuji pada 3 Oktober 2012, di mana harga gagal menembus level tersebut (0.9883) dan bergerak ke arah bawah hingga level tersebut berubah sebagai resistance.
Setelah kemudian level tersebut ditembus dan mengalami penolakan (rejection) bersamaan dengan formasi inside bar yang terbentuk, harga kembali bergerak di atas level 0.9883, dan level ini menjadi level support kunci. Jadi, 0.9883 berlaku sebagai level support kunci setelah diuji lebih dari sekali dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, terakhir dengan formasi inside bar pada setup price action-nya.
Contoh 7: EUR/JPY
Kita lihat pada contoh EUR/JPY daily di atas, harga telah bergerak dalam Uptrend sejak akhir Juli 2012. Pergerakan Uptrend tersebut diikuti dengan retracement atau koreksi, dan kita bisa menandai level ini. Setelah koreksi berakhir dengan naiknya harga, kita bisa menentukan level-level support yang jaraknya tidak terlalu jauh sebagai zona level support kunci (salah satunya telah diuji sebanyak 5 kali).
Tampak level sebelah atas pada zona tersebut ditandai dengan pin bar (tanda panah) hingga bisa dianggap sebagai level kunci yang valid. Demikian juga dengan level resistance kunci, selalu ditandai dengan terbentuknya pin bar. Untuk level support jangka pendek yang cenderung cepat berubah (mudah ditembus), kita juga bisa tentukan dari formasi pin bar yang terbentuk pada level 102.50, yang sebelumnya adalah resistance jangka pendek.
Komentar : 10