EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,103.93   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 25 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 26 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 26 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 33 menit lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 12 Oktober: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Adakah peluang rebound bagi indeks? Bagaimana peluang saham-saham pilihan hari ini? Simak ulasan lengkapnya di sini.

IHSG View

Ulasan Saham 12 Oktober: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

 

Global sell-off dalam sehari dirasakan hampir seluruh pasar saham, bermula dari AS, lalu meluas ke regional market dan IHSG. Kepanikan investor akan kenaikan kembali suku bunga AS dan mahalnya valuasi saham teknologi, menjadi penyebab di balik melemahnya pasar saham AS. Untungnya, penurunan yang terjadi pada saham domestik tidak setajam yang terjadi di AS. Namun, IHSG tetap membukukan penurunan terendah dalam sebulan terakhir. Pada hari Kamis (11/10), IHSG ditutup melemah 2.02% di level 5,702.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:

  1. Aneka Industri: -2.92%
  2. Keuangan: -2.68%
  3. Pertambangan: -2.46%

 

Macro View

Ekonomi global tengah diwarnai ketidakpastian, utamanya dari sektor perdagangan. Ketegangan perdagangan ini dapat mengurangi 1% produk domestik bruto (PDB) global hingga 2019. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hingga akhir tahun ini sebesar 3.7%, turun dari proyeksi 3.9% yang diutarakan pada bulan April lalu. Untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 3.7%

 

Komentar: CPI AS Di Bawah Ekspektasi, USD Melemah

Penurunan indeks akan membuat valuasi semakin murah. Hal ini juga sama dengan yang terjadi pada IHSG, yang saat ini mencatatkan Price Earning Ratio (PER) sekitar 12x. Data ekonomi AS yang rilis semalam, CPI (Consumer Price Index), hanya naik 0.1% dan berada di bawah estimasi pasar. Hasil ini cukup meredam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, sehingga USD sekarang terpantau melemah. Tekanan pada pasar saham domestik pun mulai mereda (meski hanya harian) karena hal itu.

 

Teknikal

RSI dan Stochastics melemah dan memasuki area jenuh jual (Oversold). Indeks berada di bawah MA5 (Downtrend), dengan target selanjutnya ada di level 5,616 dan 5,550. Peluang bullish indeks dapat terkonfirmasi jika harga tertutup di atas level 5,770. Selanjutnya, indeks masih berpeluang kembali membuat support kuat jangka pendek.

Range IHSG: 5,640 – 5,720

Prediksi: Bearish.

 

Saham-Saham Potensial

1. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Harga ditradingkan di bawah MA5, yang masih terlihat kuat bertahan. RSI dan Stochastics jenuh jual, TLKM berada di middle band secara Bollinger Bands.

Action: Hold

  • TP: 3,620 dan 3,650
  • Support: 3,500
  • Cutloss: 3,450
  • Area Buy: 3,500-3,520

 

2. PTPP (PP Persero)

Harga masih dalam tren konsolidasi, berada di upper band secara Bollinger Bands. RSI 51.2%, PTPP bertahan di MA5 dan MA20. Jika market rebound, harga berpeluang break MA50.

Action: Hold

  • TP: 1,640 dan 1,720
  • Support: 1,545
  • Cutloss: 1,510
  • Area Buy: 1,550-1,570

 

3. PTBA (Bukit Asam)

Tekanan jual mereda, MA5 masih berada di atas MA20 dan MA50. MACD gagal Death Cross, dan harga berpeluang kembali rebound atau menguat. Nilai RSI adalah 93.2%>63%.

Action: Hold

  • TP: 4,560 dan 4,620
  • Support: 4,400
  • Cutloss: 4,240
  • Area Buy: 4,400-4,450

 

4. ASII (Astra International)

Astra akan berusaha menutup Gap kecil di area 6,800-6,860. Setelah itu, harga kemungkinan berkonsolidasi untuk kembali naik menuju MA5 di 6,900. Sejauh ini, rekomendasi masih Speculative Buy. Jika harga nantinya cukup kuat bertahan di level tersebut, maka selanjutnya ada peluang untuk kembali ditradingkan di level 7,100

Action: Speculative Buy

  • TP: 6.860 dan 7,000
  • Support: 6,720
  • Cutloss: 6,600
  • Area Buy: 6,720-6,750

Arsip Analisa By : Aditya Putra
285699
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.