EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,314.45/oz   |   Silver 27.03/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 3 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 4 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 5 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 6 menit lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 6 jam lalu, #Saham AS

UNTR: Permintaan Alat Berat Lesu

Penulis

PT United Tractors Tbk (UNTR) harus menghadapi tantangan berat akibat lesunya harga komoditas global serta minimnya permintaan alat berat. Mau tak mau, perusahaan alat berat itu harus menghadapi potensi penurunan kinerja keuangan tahun ini.

PT United Tractors Tbk (UNTR) harus menghadapi tantangan berat akibat lesunya harga komoditas global serta minimnya permintaan alat berat. Mau tak mau, perusahaan alat berat itu harus menghadapi potensi penurunan kinerja keuangan tahun ini. Mengawali kuartal akhir tahun 2015 saja, penjualan alat berat Komatsu masih dilaporkan anjlok hingga 36.6 persen menjadi 71 unit. Tak hanya itu, semua sektor alat berat dikabarkan memang sedang lesu. Total penjualan alat berat PT United Tractor bulanan surut mencapai 42.2 persen menjadi 1.870 unit hingga bulan Oktober 2015, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

untr

Menurut riset dari Danareksa Sekuritas, Stefanus Darmagiri, kendurnya penjualan alat berat ini adalah pengaruh dari pelemahan aktivitas agribisnis, pertambangan, dan infrastruktur. Atas dasar riset itu jugalah, Danareksa Sekuritas memangkas target penjualan alat berat Komatsu menjadi 2,000 unit tahun 2015 ini. Tak hanya itu, hal lain yang harus dipikirkan oleh United Tractors adalah kinerja anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara, yang terus menorehkan penurunan dalam sektor produksi batu bara disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak kondusif.

Meski begitu, penurunan tidak lantas membuat profit ikut jeblok. Menurut Stefanus, perseroan justru berhasil menaikkan margin kotor (gross margin) kontraktor batubara menjadi 25.5% hingga September 2015, dibandingkan periode sama tahun lalu sekitar 23.5%. Peningkatan margin tersebut didukung oleh berjalannya efisiensi biaya dan membaiknya nilai tukar mata uang asing.

256463
Penulis

Nadia adalah trader forex part-time yang menyukai analisa fundamental. Penyuka instrumen gold ini gemar memburu promosi dan bonus dari broker-broker forex. Saat ini, Nadia sedang mendalami trading saham.