iklan |
iklan |
Strategi Price Action itu sederhana tetapi sangat powerful, dan jika diterapkan dengan sabar dan disiplin bisa menjadi acuan yang kuat dalam trading. Ada banyak versi dan variasi strategi Price Action, tetapi kali ini kita hanya akan fokus pada tiga formasi inti, yaitu pin bar, fakey (false/palsu) dan inside bar. (Note: yang dimaksud bar disini adalah satuan pada keseluruhan sebuah candlestick, jadi body plus ekornya.)
Pin Bar
Pada trend pergerakan harga yang kuat (baik uptrend atau downtrend) formasi pin bar bisa sangat akurat, terutama pin bar yang terbentuk pada level-level support atau resistance yang signifikan. Ciri formasi pin bar adalah adanya sebuah bar yang ‘menonjol’ keluar diantara bar-bar lain yang menghimpit, yang menunjukkan terjadinya penolakan terhadap trend.
Gambar di bawah adalah bentuk candle dari bearish pin bar dan bullish pin bar, serta contoh bullish pin bar yang terbentuk pada pergerakan harga uptrend, diawali dengan terbentuknya dua buah bullish pin bar pada akhir downtrend. Untuk pasar yang downtrend, analisanya sama. Hanya saja, pin bar yang terbentuk adalah bearish pin bar. Sangat dianjurkan untuk menggunakan strategi ini hanya pada time frame daily chart.
Fakey (False)
Formasi fakey (false) mengindikasikan penolakan pada level yang dianggap signifikan. Seolah-olah harga bergerak mengikuti trend yang sedang terjadi, tetapi kemudian berbalik arah. Acapkali setelah formasi fakey terbentuk, harga berbalik arah dengan kuat.
Formasi bar fakey untuk uptrend ditunjukkan seperti pada gambar di bawah. Ciri utamanya terdiri dari inside bar, diikuti oleh bar false break yang terbentuk dan ditutup pada level range inside bar. Entry point adalah pada bar berikutnya saat bergerak melebihi level tertinggi inside bar (atau level terendah untuk fakey downtrend/bearish).
Pada gambar di bawah tampak formasi bar fakey uptrend. Sebelum terjadi fakey, harga tengah bergerak keatas, kemudian turun dan setelah terjadi penolakan pada formasi fakey, harga kembali bergerak naik.
Inside Bar
Formasi inside bar mengindikasikan trend continuation, walau kadang bisa juga menunjukkan pembalikan. Tetapi cara mudah untuk penerapan dalam trading adalah pada trend continuation. Pada gambar di bawah terlihat formasi inside bar, dimana candlestick yang kecil secara utuh berada dalam range candle yang besar disampingnya.
Inside bar menunjukkan konsolidasi pasar yang singkat, sebelum akhirnya terjadi breakout pada arah trend yang sedang dominan. Seperti pada gambar tampak bahwa sebelum breakout terjadi level support (garis merah) telah ditembus, kemudian terjadi konsolidasi singkat sebelum meluncur kebawah dengan kuat.
Strategi ini sangat bagus diterapkan pada daily dan weekly chart, dengan setup: risk kecil dan reward yang besar.
Seperti diperlihatkan pada ketiga contoh di atas, analisa dalam trading forex tidak harus komplek dan ruwet dengan menggunakan berbagai macam indikator pada platform trading sehingga terkesan membingungkan.
Jika telah mempelajari setup Price Action secara keseluruhan, kita akan lebih percaya diri dalam trading. Tetapi, masih diperlukan kesabaran, dedikasi, dan disiplin untuk benar-benar memahaminya.
Secara keseluruhan, trading dengan Price Action pada dasarnya simpel, tapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai agar tidak terjebak sinyal palsu. Tips-tips di atas bisa dipelajari khususnya untuk trader pemula yang baru belajar memahami pola-pola candlestick di chart. Agar tidak berisiko tinggi, pemula juga disarankan untuk menerapkan strategi trading dengan pin bar, fakey, serta inside bar di akun demo terlebih dahulu.