PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan menggandeng rekanan dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk memuluskan langkahnya menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan asuransi jiwa yang akan didirikan dalam waktu dekat. Saat ini, menurut Direktur Kepatuhan dan Sekretaris BTPN, Anika Faisal, perseroannya masih dalam proses ke OJK untuk melanjutkan perizinan kepemilikan anak usaha asuransi jiwa joint venture (JV). Oleh karena itulah, BTPN belum bisa menyebutkan secara rinci berapa nominal investasi yang disediakan untuk memiliki perusahaan asuransi jiwa tersebut.
Yang jelas, lanjut Faisal, saham yang akan dikuasai oleh BTPN di perusahaan asuransi jiwa itu nantinya lebih dari 50 persen. Tujuan memiliki anak usaha seperti inipun pada dasarnta adalah untuk meningkatkan pelayanan pada 2.5 juta nasabah yang sudah dimiliki oleh BTPN dan bukan sekedar potensi yang dikandung oleh perusahaan asuransi jiwa, jelas Faisal. Penjelasan Faisal tersebut senada dengan pernyataan Walil Dirut BTPN, Ongki Wanadjati, yang pernah mengatakan bahwa arah bisnis asuransi jiwa ini akan disesuaikan dengan visi dari bisnis BTPN yakni mass market. Sehingga, untuk permulaan, captive market untuk perusahaan asuransi BTPN adalah nasabahnya terlebih dahulu.
