Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
IHSG View
IHSG mencatat penurunan tertinggi sejak tahun 2016 dalam sehari. Beberapa sektor yang mengalami pelemahan tertinggi adalah Pertambangan (-2.56%), Aneka Industri (-2.57%), serta Barang Konsumsi (-3.07%). Return year-to-date (ytd) tercatat menjadi hanya +0.20%, tertinggal dibandingkan indeks saham negara-negara ASEAN seperti Thailand (+1.59%), Malaysia (+2.29%), dan Singapura (+1.4%).
Komentar
Penurunan dalam sehari membuat valuasi IHSG secara P/E berada pada 23.95x, atau sudah dibawah mean P/E 3 tahun terakhir. Dengan tersisanya peluang koreksi, maka valuasi P/E IHSG akan bisa mendekati angka 23x pada jangka pendek. Lalu seberapa mengkhawatirkan indeks saat ini?
Berkaca pada indikator makro, terdapat pelemahan di Rupiah akibat USD yang menguat, dikarenakan adanya potensi kenaikan suku bunga AS. Pelemahan Rupiah berakibat negatif secara langsung pada IHSG. Di sisi lain, ketidakjelasan arah perekonomian global akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menjadi kekhawatiran investor. Namun kecemasan tersebut cukup wajar dan indeks mengikuti sifatnya.
Secara ringkas, ini adalah koreksi yang masih cukup wajar, karena hasil laba seluruh emiten yang listing di bursa masih menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun lalu. Sebagai tambahan, realisasi pajak di dua bulan pertama tahun 2018 lebih baik dari tahun lalu. Sejatinya, investor diharapkan tetap tenang dan bisa membeli saham di saat keadaan market sedang koreksi seperti sekarang.
Berita Makro
Menurut laporan Bank Indonesia, posisi cadangan devisa pada akhir Februari lalu berada di level USD128.06 miliar, atau turun sekitar USD4 miliar dari posisi sebelumnya di level USD132 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Teknikal
IHSG mengalami penurunan tertinggi sejak tahun 2016 lalu. Kondisi ini akan menguji kemampuan rebound IHSG setelah terkoreksi tajam sehari sebelumnya.
Range IHSG: 6,250 – 6,440.
Prediksi: Bearish.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Saham-saham apa sajakah yang patut diperhatikan pada sesi perdagangan 8 Maret 2018? Mari kita simak:
1. WOOD (Integra Indocabinet)
WOOD masih dalam posisi uptrend-nya dalam jangka pendek. Harga berada di atas MA5, dengan RSI 83.1%, dan menuju upper band secara Bollinger Bands.
Action: Hold
- TP: 314 dan 324.
- Support: 294.
- Area buy: 294-298.
- Cutloss: 290.
2. MKNT (Mitra Komunikasi Nusantara)
MACD berpotensi Golden Cross, dengan RSI berada di 41.4%. Harga MKNT berada di atas MA5 dan MA20 dan dalam uptrend jangka pendek.
Action: Hold
- TP: 310 dan 320.
- Support: 279.
- Area buy: 280-282.
- Cutloss: 276.
3. BBCA (Bank Central Asia)
BBCA berpotensi rebound dan kembali menuju level MA5. RSI 33.3% (sudah jenuh jual), merupakan level terendah RSI sejak Desember 2016. Dalam jangka pendek, kami melihat peluang bearish. Namun dengan RSI yang sudah mulai masuk area jenuh jual, maka kami estimasi support saat ini cukup kuat.
Action: Buy
- TP: 23,150 dan 23,500.
- Support: 22,500.
- Area buy: 22,500-2,800.
- Cutloss: 22,500.
4. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
Harga telah menembus level MA50, dengan RSI sudah jenuh jual di bawah 30%. Kesimpulannya, ini adalah saat akumulasi beli untuk BBRI. Harga menguji support di level 3,620, dan berada pada lower band secara Bollinger Bands.
Action: Buy
- TP: 3,730 dan 3,780.
- Support: 3,620.
- Area buy: 3,620-3,640.
- Cutloss: 3,550.