PT Waskita Karya Tbk memiliki rencana untuk menjual 40 persen saham anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) yang bergerak di bisnis jalan tol. Langkah ini diambil oleh WSKT untuk meningkatkan modal dan agar bisa menggarap 14 ruas tol yang dimiliki sampai kini.
Selain itu, WSKT juga sedang membutuhkan ekuitas sebesar Rp 25 triliun dalam menggarap semua konsesi tol yang sudah dikantongi dan modal untuk WTR juga hanya sebesar Rp 6.5 triliun. Saat ini, sudah ada lebih dari lima investor yang berkeinginan untuk menyerap divestasi saham WTR. Mekanisme divestasi akan dilakukan lewat negosiasi dan para investor yang sepakat dengan harga yang sudah ditentukan perseroan ini, bisa dipastikan akan memiliki saham WTR.
Saham 40 persen tersebut bisa diserap oleh beberapa investor jika tidak bisa dibeli oleh satu investor saja karena tidak adanya kemampuan pendanaan. Selain itu, WSKT tidak membatasi sampai kapan divestasi tersebut selesai karena kapan rampungnya proses tersebut adalah tergantung pada jalannya negosiasi antara pihak perseroan dengan calon investor.
Sampai saat ini, WSKT telah menguasai sebanyak 14 ruas jalan tol yakni Medan Kualanamu-Tebing Tinggi dengan prosentase kepemilikan sebesar 35 persen, Depok- Antasari 25 persen, Bekasi-kalimalang-Kampung Melayu 60 persen, serta Pejaga- Pemalang dengan prosentasi kepemilikan 100 persen.
Sementara itu, dari seluruh konsesi tol yang dikuasai WSKT, hanya jalan tol Kanci-Pejagan yaitu jalan tol yang menghubungkan Kanci di Cerebon sampai Pejagan Brebes yang baru beroperasi. Per akhir tahun 2015 lalu, WTR sendiri telah memiliki total aset sebesar Rp 9.5 triliun.
