Hingga pekan kedua bulan Maret 2016 ini, PT Wijaya Karya (WIKA) berhasil mengantongi dan mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp 6 triliun. Perolehan ini hampir 11 persen dari target untuk kontrak baru tahun 2016 yang sebesar Rp 52.26 triliun.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menjelaskan, sampai pekan kedua bulan Maret ini, perusahaan yang dipimpinnya ini memperoleh kontrak baru seperti proyek Rusun Atlet Kemayoran senilai Rp 978 miliar, Flyover Semanggi sebesar Rp 313.69 miliar, serta Jaringan Gas Prabumulih senilai Rp 296 miliar.
Selain itu, proyek strategis Kementrian ESDM juga ditangani oleh WIKA antara lain adalah proyek SPBG Bekasi, fasilitas untuk penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, dan bahkan proyek di Papua yaitu pembangunan pembangkit listrik mini hydro sebesar Rp 207.33 miliar.
Bintang juga menambahkan, selain mendapatkan kontrak itu, perusahaan WIKA juga memperoleh kontrak baru dalam proyek pembangunan Tol yaitu proyek Tol Manado-Bitung senilai Rp 169.63 miliar, Tol Bawen-Solo Seksi II sebesar Rp75.40 miliar, serta proyek pembangunan Elevated Road Maros–Bone senilai Rp 91.46 miliar.
Ditambah lagi, WIKA mendapatkan kontrak baru dari anak usahanya yaitu Grup Puncak. Kontrak dari Grup Puncak ini adalah proyek hotel, perkantoran, dan convention hall di Surabaya, Jawa Timur. Nilai proyek baru ini Rp 1.45 triliun.
Proyek baru senilai Rp 1.45 triliun tersebut mencakup pekerjaan dalam desain dan struktur, tiang pancang, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), serta eksternal.
Beberapa proyek seperti proyek jembatan, bandara dan pembangkit listrik juga dicatat sebagai penawaran terendah. Proyek-proyek ini juga diharapkan dapat menambah nilai kontrak baru yang berhasil dihimpun.
