EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

SSIA: Gandeng BUMN Untuk Investasi Di Ruas Jalan Tol

Penulis

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana ingin melakukan ekspansi di bidang infrastruktur seperti di ruas jalan tol. Setelah selesai mengerjakan proyek tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan sukses serta sudah resmi mulai bisa digunakan sejak tahun 2015 lalu, emiten berkode SSIA menginginkan untuk mulai berinvestasi lagi di ruas jalan tol lain dengan menggandeng emiten BUMN.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana ingin melakukan ekspansi di bidang infrastruktur seperti di ruas jalan tol. Setelah selesai mengerjakan proyek tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dengan sukses serta sudah resmi mulai bisa digunakan sejak tahun 2015 lalu, emiten berkode SSIA menginginkan untuk mulai berinvestasi lagi di ruas jalan tol lain dengan menggandeng emiten BUMN.

PT Surya Semesta Internusa

Direktur Utama PT Surya Internusa Tbk (SSIA), Johannes Suriadjaja mengatakan, kini perseroan masih melakukan negosiasi kerja sama dengan perusahaan BUMN untuk nantinya bisa memperoleh satu proyek ruas jalan tol. Dia menambahkan, proyek ruas tol tersebut bukan merupakan proyek inisiasi pemerintah atau Kementerian PU-PERA, tapi proyek tol ini diprakarsai sendiri. Meskipun begitu, Johannes Suriadjaja belum menyebutkan nama perusahaan BUMN itu.

 

Kinerja Perseroan Masih Tertekan

Proyek di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang digarap perusahaan SSIA sebenarnya sudah mulai beroperasi pada lenaran tahun lalu, tapi diperkirakan ruas tol ini masih akan menderita kerugian sekitar Rp 500 miliar.

Johannes menyebutkan, kondisi tersebut dikarenakan trafik di ruas tol hanya di dominasi oleh kendaraan sedan, sedangkan truk lebih memilih untuk melewati jalur pantura karena tidak harus membayar. Pasalnya dalam perencanaan sebelumnya, truk bisa memberikan kontribusi pendapatan sebesar 45 persen tetapi saat ini masih 15 persen saja.

Efek dari kurangnya pendapatan di ruas tol tersebut tidak terlalu signifikan karena kepemilikan perseroan di ruas tol tersebut adalah sebesar 22 persen. akan tetapi perseroan akan tetap berupaya dalam pengerjaan proyek lain. Lewat anak usaha SSIA yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) berencana untuk menggarap proyek konstruksi di jalan tol di Jawa yang diharapkan bisa diperoleh pada beberapa bulan mendatang.

265763
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.